Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Seabad Bung Hatta

11 Agustus 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA saat orang sibuk membicarakan amandemen UUD 1945 dan pro-kontra tentang Komisi Konstitusi, kami sibuk menyiapkan laporan panjang tentang Bung Hatta. Bukannya amandemen UUD itu tidak penting, tapi Bung Hatta tidak boleh dilupakan begitu saja oleh generasi masa kini. Hari-hari ini Bung Hatta, bapak bangsa yang pendiam tapi cerdas itu, dikenang karena hari kelahirannya sudah berusia 100 tahun. Perlunya memperingati kelahiran Bung Hatta ini karena dia menjadi sosok penting dalam sejarah negeri ini. Bersama Bung Karno, ia menjadi proklamator kemerdekaan negeri, tapi ia kemudian berseberangan dengan pemikiran Sukarno. Duet Sukarno-Hatta pecah di pemerintahan, Bung Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden, tapi dalam persahabatan keduanya tetap akrab. Sosok pemimpin bangsa yang kini semakin langka—kini banyak orang yang berbeda pendapat lalu saling caci dan adu jotos. Kami mengenang “si Bung” dengan menelusuri jalan pikirannya yang tertuang di berbagai bukunya. Kami ingin menggugah generasi muda masa kini agar meneladankan Bung Hatta, yang sejak muda sudah me-wariskan pemikiran tentang nilai-nilai kebangsaan—sebuah nilai yang kini kendur. Ada 54 halaman khusus tentang Bung Hatta di majalah ini, bukti bahwa kami serius—mudah-mudahan—mengenang beliau. Ada foto-foto eksklusif Bung Hatta yang belum pernah diterbitkan selama ini. Dari deretan foto yang menghabiskan 15 halaman itu, orang bisa mengikuti dari dekat beberapa sisi kehidupan Hatta, seolah-olah beliau masih ada di bumi Indonesia ini. Tentu saja jejak Bung Hatta—sepanjang yang berbekas—kami telusuri di berbagai tempat. Dari tanah kelahirannya di Minangkabau, baik di Bukit Tinggi maupun di Padang, sampai ke tempat-tempat Bung Hatta diasingkan, seperti Banda Neira, Boven Digul, dan Bangka. Wartawan kami yang muda-muda, yang mungkin tak pernah berjumpa dengan sosok pemimpin ini, menuliskan rangkaian kenangan itu untuk Anda. Kami membutuhkan waktu dua bulan lebih untuk menyiapkan laporan khusus yang panjang ini. Seperti biasanya kalau mengenang seorang tokoh, kami memperkaya laporan ini dengan menampilkan tulisan khusus dari para penulis dan pemerhati masalah kebangsaan. Dengan ramuan seperti itulah, menelusuri jejak pemimpin ini di berbagai tempat, mengadakan riset di berbagai perpustakaan, mewawancarai orang-orang yang pernah dekat dengannya, menampilkan foto-foto yang belum terpublikasikan, kami persembahkan kado ulang tahun ini untuk bangsa tercinta, maksudnya untuk Anda, pembaca setia majalah ini. Selamat membaca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus