Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Soal keputusan hakim

8 Januari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya tertarik menanggapi keputusan pengadilan Manokwari, Irian Jaya, lewat tulisan "Utang Nyawa Dibayar Istri" (TEMPO, 27 November, Hukum). Dari judul itu kita dapat melihat bagaimana nilai perempuan sebagai inividu masih belum begitu dipedulikan. Untuk menjadi seorang hakim memang dibutuhkan pengetahuan dan wawasan yang luas, terutama pendalaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Sebab, hakim lewat keputusan-keputusannya berfungsi sebagai penerang masyarakat. Demikian pula dalam menangani masalah adat yang banyak terdapat di Indonesia. Manusia harus dipikirkan sebagai titik sentral dalam keputusan hakim. Dalam kasus "Utang Nyawa Dibayar Istri" itu, sang hakim, sebagai individu yang mempunyai akal budi, berhak memutuskan yang ingin atau tidak ia lakukan, lebih-lebih menyangkut hidup bersama orang lain. Adat, yang dipertimbangkan di situ, adalah kebudayaan. Keberadaannya seharusnya tidaklah statis, tapi dinamis: selalu diperbaiki dengan perhatian utama pada manusia.ANY ANDJARWATIGettrasse 5 37073, Goettingen Germany

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus