KARENA membutuhkan kecepatan sekaligus akurasi, kami seolah berkejaran dengan kemajuan teknologi. Dulu, di awal TEMPO terbit, alat pengiriman laporan yang paling cepat adalah teleks. Lalu muncul faksimile, kami pun beralih ke peralatan ini. Sementara era faksimile berlanjut, muncul pula sistem komunikasi electronic-mail, disingkat E-Mail. Dua tahun lalu, kami mulai memanfaatkan jaringan E-Mail dengan menggunakan Sistem Informasi Elektronik (SIE). E-Mail ibarat surat yang dikirim melalui PO Box pada sebuah kantor pos. Hanya saja surat itu berbentuk data elektronik. Tapi, ketika biro-biro TEMPO di daerah dan luar negeri sudah mulai terbiasa mengirim laporan atau tulisan ke kantor kami di Jakarta lewat E-Mail, kini muncul sistem komunikasi yang lebih praktis dan murah. Quick-Comm E-Mail nama sistem baru ini, di sini dikelola oleh PT Mainsis Dharmatama Canggih. Sistem ini rasanya cocok untuk keperluan kantor biro kami di luar negeri, dan wartawan kami yang kebetulan bertugas ke luar negeri. Ia lebih cepat dan lebih murah. Penggunaan sistem yang dimiliki General Electric (GE) ini pertama kali dicoba oleh wartawan kami Max Wangkar, ketika ia harus mengirimkan tulisan dari Jepang, Agustus lalu. Ketika itu, Max diundang oleh Hiroshima International Cultural Foundation untuk meliput peringatan 48 tahun jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Hanya dengan belajar seadanya Max dengan mudah dapat mengirim tulisannya ke Jakarta. Dari hasil uji coba tadi, kami merencanakan melebarkan jaringan penggunaan sistem ini ke Biro Washington, D.C., Mesir, Jepang, dan biro luar negeri lainnya. Selain itu, sistem ini mempunyai beberapa fungsi lain, seperti pengiriman dan penerimaan fax, teleks, dan hubungan ke jaringan informasi Quick-News yang meliputi 11 kantor berita di dunia, antara lain UPI, Reuters, AFP, Deutsche Presse, Kyodo, dan Xinhua. Selain itu, sistem ini punya hubungan dengan Press Link, jaringan penyedia jasa informasi baik tulisan jadi dalam bahasa Inggris maupun gambar atau foto dari New York Times, Time, US News & World Report, dan sebagainya. Dengan semua ini, kami berharap TEMPO bisa menggali berita lebih banyak dan dalam dari seluruh pelosok dunia. Dalam situasi seperti ini, kami beruntung ketika pekan lalu, ke kantor kami muncul tamu penting yang bergerak dalam bidang telekomunikasi ini. Dia adalah direktur utama PT Telkom Setyanto P. Santosa, beserta stafnya. Banyak informasi yang kami peroleh dari orang pertama PT Telkom ini, salah satu di antaranya: perkembangan jasa informasi elektronik. Teknologi komunikasi ini tampaknya akan semakin marak dengan dibolehkannya perusahaan servis database lainnya beroperasi dalam waktu dekat ini di Indonesia. Dengan demikian, akan semakin banyak sistem yang bisa dipilih. Pengembangan, penerapan, dan penguasaan teknologi termasuk E- Mail ini di TEMPO dikelola suatu unit khusus yang disebut Proyek Teknologi Produksi. Bagian ini beranggotakan 4 orang: Gatot Sugandi (kepala), Agus Suprayogi, Ian Akmar, dan Try Basuki. Tugas unit ini selain mengurusi hal yang berkaitan dengan teknologi komunikasi juga teknologi produksi dan informasi lainnya. Dalam rangka itu pula, Gatot dan pasukannya harus memasyarakatkan teknologi yang sering aneh di telinga wartawan ke segenap jajaran TEMPO. Pertengahan bulan lalu, misalnya, Gatot sengaja mempresentasikan teknologi yang digunakan TEMPO kepada para Kepala Biro TEMPO yang berapat di Batam, Riau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini