Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Surat dari redaksi

Liputan jalannya pemilihan umum 1992 oleh wartawan tempo.

20 Juni 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MALAM menjelang pemungutan suara itu, tampak puluhan orang membaca surat Yasin di kantor PPP Aceh, di Banda Aceh. "Sempat juga merinding bulu romaku melihatnya," cerita Marhiansyah, wartawan TEMPO di kota itu, yang menyaksikan peristiwa tersebut. Soalnya, surat Yasin itu dibaca dengan tujuan memohon kepada Tuhan, agar Pemilu berlangsung jujur, adil, dan bersih. Keesokan harinya, Selasa pekan lalu, Marhiansyah cukup sibuk. Soalnya, selain diberi tugas meliput jalannya Pemilu pada hari itu di berbagai pelosok Kota Banda Aceh, ia juga harus memacu sepeda motornya menuju Desa Selimeum, terpaut 48 km di luar kota, untuk menggunakan haknya: mencoblos surat suara. Lalu, sorenya, ia harus mengitari TPS (tempat pemungutan suara) untuk mencari tahu perolehan suara. Pertarungan antara PPP dan Golkar dalam setiap pemilu selalu menarik untuk diketahui di daerah yang dijuluki Serambi Mekah ini. Pada hari yang sama, Pemilu di sekitar Waduk Kedungombo di Jawa Tengah juga menjadi perhatian kami. Mengapa? Kami ingin mengetahui bagaimana Pemilu berlangsung di daerah yang dulu ramai karena sejumlah penduduk mbalelo, tak mau pindah sekalipun desanya sudah ditenggelamkan. Mereka memprotes pembangunan waduk. Kini di tepi waduk ini masih bermukim sejumlah penduduk, yaitu di Desa Mlangi dan Kedungpring. Meskipun kedua desa itu sudah dihapus dari peta Kabupaten Boyolali, TPS tetap disediakan di sana. Dan hasilnya, seperti sudah diduga, Golkar kalah. PPP menang di Mlangi, PDI menguasai Kedungpring. Kastoyo Ramelan, wartawan TEMPO di Solo, ditugasi meliput jalannya pemungutan suara di dua desa tadi. Dia datang ke lokasi sambil menjinjing mesin tulis. Selesai perhitungan suara, ia terpaksa mendatangi rumah seorang temannya di tepi waduk untuk mengetik laporan. Ada lagi daerah lain yang menarik untuk diamati dalam Pemilu ini, yaitu Timor Timur. Untuk itu, wartawan TEMPO di Dili, Ruba'i Kadir, sudah sibuk sejak menjelang kampanye. Trauma peristiwa Dili rupanya masih terasa di sana. Menurut Ruba'i, pada minggu pertama kampanye, penduduk masih banyak yang takut ikut rapat akbar, karena itu suasana menjadi sepisepi saja. Baru belakangan apalagi penjagaan polisi yang semula ketat kemudian diperlonggar kampanye mulai semarak. Begitulah, dengan didukung dana yang memadai dan jaringan wartawan yang luas kantor biro dan koresponden kami tersebar di seluruh kota penting di sini kami meliput peristiwa pemilu kali ini. Sementara pemilu di Filipina, Pakistan, atau Amerika Serikat kami anggap penting untuk disaksikan langsung oleh wartawan TEMPO, apalagi pemilu di negeri sendiri. Hasilnya telah kami tulis dalam TEMPO pekan lalu. Sialnya, pencoblosan kali ini jatuh pada Selasa, persis pada hari edar TEMPO. Namun, demi melaporkan kecenderungan perolehan suara dalam Pemilu, yang kami anggap penting untuk para pembaca, terpaksa hari edar tadi kami korbankan, dengan mengundurkannya sehari, menjadi Rabu siang. Walaupun untuk itu, seluruh slagorde kami, mulai wartawan di Banda Aceh sampai Jayapura, karyawan bagian pemasaran dan bagian lainnya, menjadi lebih repot dari biasa. Betapapun, bagi kami, berita tetap yang terpenting bagi sebuah majalah berita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus