Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Solusi Macet Merak-Bakauheni
SERINGNYA terjadi antrean panjang kendaraan menjelang Pelabuhan Merak membuat kita semua mengurut dada. Jelas, pengelola pelabuhan bertanggung jawab mengurai kemacetan itu, tapi mengapa sampai sekarang masalah ini terus berulang? Semua solusi yang dipaparkan di media seperti tak mempan menembus antrean panjang, yang ujungnya menimbulkan kerugian yang tak sedikit untuk warga dan pelaku ekonomi.
Saya ingin menawarkan jalan keluar yang mungkin tak terpikirkan. Sebaiknya sejak sekarang pelabuhan penyeberangan menerapkan sistem tiket untuk semua kendaraan dari Pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya. Dengan sistem tiket yang dijual online, jumlah penumpang dan kendaraan yang hendak menyeberang setiap hari bisa diatur dan dikendalikan. Mereka yang belum mendapatkan tiket sebaiknya tidak memaksakan diri antre dan membuat kemacetan panjang mengular di sekitar pelabuhan.
Tentu, selain solusi itu, pengadaan kapal yang melayani rute Merak-Bakauheni harus benar-benar diperbaiki. Jangan lagi ada alasan kemacetan terjadi karena kurangnya kapal yang melayani penumpang.
LIE GAN YONG
Pulogadung, Jakarta Timur
Kecewa Mobil Proton
PADA akhir Juli tahun lalu, saya membeli mobil Proton tipe Gen 2 Persona di sebuah agen penjualan mobil, PT Dharma Putra Sentosa. Harga totalnya Rp 154 juta. Setelah saya membayar uang muka sekitar Rp 45 juta, dua bulan kemudian, tepatnya awal September 2010, mobil pun diantar ke rumah kami.
Sayangnya, mobil baru kami ternyata bermasalah. Sejak awal, sistem kunci terpusat (central lock) pada pintu depan sebelah kiri tidak berfungsi dengan baik. Kami pun membawa mobil itu ke bengkel untuk diperbaiki. Tapi, sampai empat kali kami bolak-balik ke bengkel, masalah ini tak kunjung terpecahkan.
Kesal karena upaya perbaikan selalu gagal, kami akhirnya memutuskan membatalkan pembelian mobil ini. Kami menuntut penjual mengembalikan uang muka serta cicilan yang sudah kami bayar. Kami merasa seperti membeli mobil bekas, bukan kendaraan gres.
Tapi PT Proton Edar Indonesia tak merespons permintaan kami. Perusahaan itu hanya berjanji akan memperbaiki mobil kami jika masalah serupa terus muncul. Akhirnya, pada November 2010, kami membawa masalah ini ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Tapi, setelah sembilan kali sidang, belum juga ada keputusan. Kami berharap ada solusi segera atas masalah yang amat meresahkan ini.
ERNA YULIASTUTI
Jalan Kencana Raya F2/10, Kencana Loka, BSD Sektor 12
Serpong Tangerang Selatan
Tanggapan Dealer Proton
KAMI mohon maaf kepada Ibu Erna atas ketidaknyamanan yang dialami. Customer service kami telah menghubungi Ibu Erna untuk memberikan penjelasan dan solusi atas masalah ini.
Selama ini, kami juga selalu menghadiri sidang-sidang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen bersama perwakilan PT Proton Edar Indonesia.
Kami sangat menghargai masukan Ibu Erna. Ini jadi bahan evaluasi agar masalah serupa tak terulang di masa depan dan kami dapat memberikan pelayanan terbaik kepada semua pelanggan Proton. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Call Centre Proton di 021-7292268 ext 233. Terima kasih.
TJUTJUN GUSJANA
PT Dharma Putra Sentosa
Kecewa Busway
SAYA pengguna rutin bus Transjakarta. Belum lama ini, saya nyaris celaka di jembatan penyeberangan yang dibuat khusus untuk penghubung ke halte busway. Karena banyaknya penumpang, saya kurang hati-hati. Saya tidak melihat ada lubang besar akibat lepasnya salah satu papan seng di lantai jembatan. Hampir saja saya terperosok.
Insiden ini membuat saya makin kecewa atas menurunnya kualitas pelayanan bus Transjakarta. Belakangan ini, makin sering saja saya melihat halte dan jembatan penyeberangan yang tidak terawat, kotor, dan kondisinya mengenaskan. Ketika matahari bersinar terik, halte yang tidak dilengkapi penyejuk udara membuat penumpang gerah dan kurang nyaman.
Kondisi bus juga terus memburuk. Banyak bus yang pintu otomatisnya tak lagi berfungsi. Penjaga pintu bus sering harus bersusah payah menarik pintu ketika bus berhenti di halte. Penyejuk udara di dalam bus sering mati, sehingga bus terasa pengap.
Kalau hujan turun, kadang air merembes masuk ke bus. Pada beberapa bus, pelapis lantainya terkelupas, sehingga besi dan kayu dasarnya terlihat.
Belum lagi pengaturan jadwal bus yang masih saja amburadul. Jam-jam padat ketika pegawai berangkat dan pulang kantor tidak dibarengi peningkatan jumlah bus. Akibatnya, halte selalu penuh sesak di pagi dan sore hari.
Sebagai pengguna rutin moda transportasi publik ini, saya berharap pengelola Transjakarta senantiasa menjaga kualitas pelayanannya.
DEWI ANJANI
Sukabakti, Tangerang
Dibuat Bingung HSBC
SAYA menggunakan kartu kredit Visa HSBC sejak lima tahun lalu. Pada awal Juni lalu, saya menggunakan kartu ini untuk sebuah keperluan mendesak dan terpaksa melanggar batas maksimal penggunaannya (over-limit).
Sebagai konsekuensinya, pada akhir Juni, saya dikenai biaya over-limit sebesar Rp 75 ribu. Saya juga melunasi lebih dari 60 persen total tagihan saya pada bulan itu.
Tapi, siapa sangka, pada bulan berikutnya, saya tetap dikenai biaya over-limit sebesar Rp 75 ribu. Saya pun menghubungi customer service HSBC untuk meminta penjelasan. Menurut pihak bank, kartu saya mencatat kelebihan penggunaan kredit, meskipun saya sudah melunasi 60 persen total tagihan Juni. Walau saya sudah menjelaskan posisi saya lengkap dengan waktu pembayaran tagihan, pihak bank berkeras tetap mengenakan biaya over-limit itu. Saya benar-benar kecewa atas perlakuan HSBC kepada pengguna kartu kreditnya.
A.A. ISTRI NIRMALA TRISNA
Jalan Kenyeri 87,
Denpasar, Bali
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo