Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deradikalisasi Papua
Persoalan kelompok bersenjata di Papua semakin ekstrem. Konflik senjata yang terjadi terus-menerus seiring dengan bertambahnya korban jiwa yang terus-menerus pula akan makin membuka peluang pecahnya persatuan. Nilai persatuan dalam Pancasila merupakan identitas fundamental bangsa. Sebagai bagian dari negara yang berdaulat, sudah menjadi kewajiban rakyat Indonesia menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan sebagai kekuatan mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saya mengusulkan suatu jalan deradikalisasi sebagai upaya menetralkan persoalan yang terjadi di Papua. Jalan deradikalisasi adalah jalan tengah terbaik karena tidak bertentangan dengan hak asasi manusia. Deradikalisasi adalah pendekatan interdisipliner, seperti hukum, psikologi, agama, ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, dan sosial-budaya, bagi mereka yang dipengaruhi atau terekspose paham radikal dan prokekerasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendekatan deradikalisasi bisa menghindari terjadinya pelanggaran HAM serta menghindari perlakuan kasar atau kontak senjata. Dengan demikian, persatuan dan kesatuan bangsa sebagai identitas fundamental bangsa dalam Pancasila tetap utuh.
Mario Venerial Umbu Zerri
Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang
Koreksi Gerwani
Dalam Obituari “Perginya Sang Penyintas Tangguh” yang dimuat majalah Tempo edisi 1-7 Maret 2021 saya salah menulis Ibu Mia Bustam sebagai anggota Gerakan Wanita Indonesia. Yang betul, Ibu Mia Bustam adalah anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat. Mohon maaf atas kekeliruan tersebut.
Stanley Adi Prasetyo
Jakarta
Sampah Penghalang Hidup Sehat
Hal paling rawan yang terganggu akibat sampah adalah kesehatan karena sampah tempat bersarang berbagai vektor penularan penyakit, seperti lalat, tikus, dan nyamuk. Pada sampah juga terdapat patogen (bakteri, parasit, dan jamur). Jika vektor penularan penyakit menyentuh sampah dan mengontaminasi bahan makanan, makanan, atau air, ketika dikonsumsi dapat menghancurkan sel-sel tertentu pada tubuh dan tubuh pun mudah terkena penyakit, seperti demam tifoid, kolera, disentri, juga hepatitis.
Sampah sering juga kita temukan berserakan di pinggir jalan dan menutup saluran air sehingga, jika terjadi hujan besar, air dari saluran pembuangan meluap dan membawa sampah ke permukaan. Padahal sampah-sampah tersebut sudah terkontaminasi oleh bakteri leptospira yang berasal dari urine tikus dan sapi. Kemudian, jika kita berada di air yang terkontaminasi dalam waktu lama atau terjadi kontak melalui luka terbuka, kita akan mudah terinfeksi leptospirosis.
Paparan bahan kimia, seperti timbal, tembaga, klorin, dan sampah plastik, juga sudah mencemari laut dan sungai. Apabila bahan kimia dan mikroplastik dikonsumsi oleh hewan laut, lalu terkonsumsi, hal ini dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit. Misalnya seafood yang sudah tercemar merkuri, jika dikonsumsi dalam waktu yang panjang, terutama bagi mereka yang memiliki kekebalan tubuh rendah, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti rusaknya sistem saraf serta gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin pada ibu hamil. Padahal seafood merupakan sumber makanan yang tinggi protein, mineral, lemak tak jenuh, serta asam omega-3.
Kita harus berkomitmen tidak lagi membuang puntung rokok di selokan, tidak membuang kertas bungkus makanan, plastik, atau bekas minuman di jalan, tidak membuang baterai bekas di tanah, termasuk tidak meludah di sembarang tempat. Jangan menumpuk sampah dalam rumah dan buanglah sampah pada tempatnya. Kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dapat berpotensi menyebarkan kuman dan virus. Pun ketika sampah membusuk, baunya bisa menyebar dan mengundang vektor penularan penyakit hinggap pada sampah. Padahal sampah menjadi salah satu penyebab tubuh terserang penyakit. Anda juga bisa membagi sampah dalam golongan bisa didaur ulang dan sampah tidak bisa didaur ulang bila mengandung plastik. Sampah yang bisa didaur ulang pun bisa dibagi menjadi dua tipe, yaitu berbahan kertas/karton dan kategori sampah organik sisa sayur, buah, dan makanan.
Kesadaran hidup sehat juga perlu didukung oleh asuransi kesehatan karena biaya perawatan medis berpotensi menggerus tabungan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, kita mengantisipasi lebih dini faktor risiko yang dapat mengganggu kondisi keuangan kita.
Ineke Sinaga
Jakarta
Ralat
Terdapat kekeliruan para paragraf ke-21 berita "Terbelit Setoran untuk Lantai Delapan" yang dimuat majalah Tempo edisi 8-14 Maret 2021. Pada paragraf ke-21 tertulis PT Penas Prima Utama membukukan pendapatan komisi agen dari Askrindo sebesar Rp 267 miliar pada 2019. Yang betul, Penas menerima sebagian dari total komisi Rp 267 miliar yang dibayarkan Askrindo untuk agen non-anak perusahaan.
Kekeliruan juga terjadi pada paragraf kedelapan berita "Sigi Beriring Perombakan Direksi" edisi yang sama. Sebelumnya tertulis "Dua nama terakhir, Shaifie dan Firman, paling banyak disebut dalam laporan komite audit sebagai pihak yang diduga ikut menerima bagian komisi dari AMU". Yang betul adalah Anton dan Firman. Kami mohon maaf atas kekeliruan tersebut.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo