Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MUNGKIN apa yang saya tuliskan ini mewakili sekian juta perasaan warga bangsa ini, Ibu. Warga bangsa yang menanti Ibu mengeluarkan barang sepatah dua patah kata. Warga bangsa, dan saya terutama, sangat yakin kata-kata lembut dari seorang ibu akan memberi dorongan terhadap penyelesaian krisis berkepanjangan yang melanda Indonesia Raya. Ibu jangan hanya diam, sementara kami dari sejak masa kampanye hingga sekarang terus berteriak demi kebesaran Ibu, hingga kami kehabisan suara.
Sebagai anak Ibu, kami sadar benar apa yang Ibu rasakan. Trauma berkepanjangan akibat ulah politisi gadungan sekaligus kampungan yang menjungkirbalikkan fakta bahwa si Banteng Gemuk memenangi pemilu dan secara etis berhak atas kursi nomor satu, menjadi hanya duduk di deretan kedua. Kami turut sedih waktu itu, Ibu. Tapi bukan berarti kesedihan itu menjadi hambatan kita untuk terus maju, bukan? Ibu yang mengajarkan ini pada kami.
Sekarang Ibu, politisi-politisi yang dulu menelikung Ibu ingin mendudukkan Ibu di kursi nomor satu dengan jalan menggusur secara paksa dan dengan segala upaya si Semar, kangmas Ibu sendiri. Politisi-politisi yang dulu bilang presiden cacat lebih baik daripada presiden perempuan sekarang membalik omongan mereka sendiri. Presiden perempuan lebih baik daripada presiden yang cacat. Percayakah Ibu? Kami sebenarnya tidak. Tapi kami akan menanti jawaban Ibu untuk menunjukkan bahwa kami berbakti kepada Ibu. Jika Ibu percaya dengan omongan politisi-politisi itu, meski berat, kami akan mendukung Ibu. Jika tidak, kami siap menjadikan diri garda paling depan untuk mempercepat terlaksananya agenda reformasi, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.
MULYANTO
Jalan Pemuda Gg. I No. 20D
Rembang, Jawa Tengah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo