Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Tak Percaya Teroris Perempuan

26 Desember 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak Percaya Teroris Perempuan

Tak Percaya Teroris Perempuan

Percayakah Anda pada kesungguhan Dian Yulia Novi yang ditangkap di Bintara, Bekasi, untuk meledakkan diri di depan Istana Presiden?
Ya
27,8% 1.057
Tidak
49,0% 1.868
Tidak Tahu
23,2% 884
Total (100%) 3.809

ADA fenomena baru teroris di Indonesia, terutama sel Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka memakai perempuan untuk menjadi pelaku bom bunuh diri. Kaderisasi juga dilakukan dengan menikahi perempuan dan mendidik anak-anak mereka menjadi teroris sejak bayi.

Penangkapan kelompok Nur Solihin di Bekasi, Jawa Barat, menguak taktik baru para teroris itu. Sebelum menangkap Solihin, Detasemen Antiteror lebih dulu menangkap Dian Yulia Novi di Jalan Bintara Jaya, Bekasi. Perempuan 27 tahun yang pernah bekerja di Oman dan Taiwan ini menjadi calon pelaku bom bunuh diri.

Dalam pelbagai wawancara, Dian tak merasa menyesal dan bersalah untuk peran yang telah dipilihnya itu. Dia berkenalan dengan sel ISIS lewat Internet dan media sosial, hanya setahun sebelum dia memutuskan bersedia dinikahi sebagai istri kedua Nur Solihin dan menjadi calon "pengantin" untuk bom yang akan diledakkan di depan Istana Presiden, Jakarta.

Sebagian besar responden dalam jajak pendapat di Tempo.co menyatakan tidak percaya pada kesungguhan Dian menjadi teroris. Keyakinan ini agak mengkhawatirkan karena, kepada polisi, Dian menunjukkan kesungguhan keyakinannya bahwa meneror adalah bagian dari jihad.

Selain menangkap Dian, polisi membekuk perempuan lain yang diduga disiapkan sebagai calon "pengantin" oleh jaringan yang sama. Ika ditangkap di Purworejo, Jawa Tengah, hampir seminggu berselang dari penangkapan Dian. Keduanya berbagi plot peledakan bom di Jawa dan luar Jawa.

Bekas kombatan Afganistan, Moro, dan Ambon, Ali Fauzi, mengatakan masih banyak perempuan yang siap menjadi calon "pengantin" atau pelaku bom bunuh diri. "Jumlahnya puluhan," kata Ali. "Ini memang fenomena baru."

Indikator Pekan Ini

Apakah Anda bisa membedakan berita palsu dan berita faktual di media sosial? www.tempo.co.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum