KAMI perlu memberikan penjelasan atas tulisan TEMPO Edisi 23 September 2002, berjudul Hura-Hura di Wisma Danamon, agar masyarakat mendapat informasi yang benar dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan proporsional.
Sejak 1991, BPPN telah melakukan penghematan biaya secara konsisten dan berkesinambungan. Antara lain dengan pengurangan pegawai, pembatasan penggunaan fasilitas penyejuk udara (AC) di luar jam kantor, lembur yang selektif, pengaturan kembali pemanfaatan area kerja, dan pengendalian penggunaan jasa konsultan.
Selain itu, kami juga melakukan efisiensi terhadap fasilitas yang diberikan kepada pegawai BPPN sejak 2001, antara lain mencabut fasilitas pelatihan di luar negeri, pembatasan pelatihan di dalam negeri, perjalanan dinas bagi semua pegawai BPPN menggunakan kelas ekonomi, meniadakan fasilitas kebugaran, menghapus fasilitas telepon genggam bagi semua pegawai BPPN.
Perlu kami jelaskan juga, biaya penyelenggaraan malam perayaan ”Tujuh Belas Agustus” diperoleh dari dukungan semua pegawai BPPN, bukan dibiayai dengan dana lembaga. Jumlahnya pun jauh di bawah nilai yang diberitakan TEMPO. Untuk memoles wajah BPPN, TEMPO menyebutkan biaya kehumasannya Rp 15 miliar. Jumlah ini sama sekali tidak benar.
RAYMOND VAN BEEKUM
Kepala Divisi Komunikasi
--Sebelum berita diturunkan, kami telah meminta tanggapan Anda. Tapi Anda menolak berkomentar dan hanya menyatakan topik di atas tak relevan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini