Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

TEMPO, 27 November 1982

28 Januari 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RESESI dunia menjelang 1983, di luar dugaan banyak pengamat, menggigit lebih dalam. ”Ada tanda-tanda yang akan merusak sistem perdagangan dunia,” kata Albert Bressand, ahli perdagangan yang bekerja pada Institute for International Relations di Paris.

Beberapa korbannya sudah kelihatan. Harvester, perusahaan alat-alat besar nomor dua di Amerika, melepas ribuan buruhnya. Pengangguran di negeri besar itu juga meledak hingga 10 persen. Kanada lebih susah lagi: tingkat pertumbuhannya sudah di bawah nol persen dan jumlah buruhnya yang menganggur mencapai 11-12 persen.

Angin resesi yang bertiup kencang itu sudah lebih dulu menyambar banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Pengaruhnya jelas terlihat dalam bentuk penurunan ekspor, akibat pasaran yang lemah di negeri-negeri industri.

Pekan ini, ancaman resesi ekonomi di Amerika yang dipicu krisis kredit macet hipotek perumahan (subprime mortgage) mengguncang pasar finansial dunia. Investor panik. Indeks saham bursa-bursa global ambruk ke titik terendah. Ekonomi Indonesia pun dikhawatirkan ikut terpukul akibat gonjang-ganjing ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus