Saya ingin menanggapi dan sekaligus menyumbangkan pikiran sekitar diskusi antara Dikwan Eisenring dan Fachry tentang asal-usul kata ''Indonesia''. Dalam buku Dr. G.S.S.J. Ratulangi Indonesia di Pasifik disebutkan, beliaulah yang pertama kali menggunakan kata itu beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka. Karena pengetahuan bahasa saya kurang luas, saya tidak tahu bahwa kata ''Indonesia'' berasal dari bahasa Yunani. Saya sendiri lebih yakin, kata itu akrab dengan budaya Dr. Ratulangi, yang berasal dari Minahasa. Di Minahasa, kata itu biasa kami pakai kalau kami hendak meminta atau mengambil sesuatu dari orang lain. Kata ''Indonei'' sering dipakai karena mempunyai arti ''berikan kemari, kembalikan'', atau ''kemarikan''. Sedangkan ''sia'' artinya ''dia''. Naka, kalau kedua kata itu disatukan menjadi Indonesia yang berarti ''berikan dia, kembalikan dia, kemarikan dia''. Pada masa penjajahan Belanda, penggunaan kata itu tepat sekali sebagai alat perjuangan. Yakni, sebagai kata yang dapat dipakai untuk mendesak penjajah agar mengembalikan Ibu Pertiwi kepada anak-anak negeri. Jadi, secara halus kita katakan: ''Indonesia''. Tapi bisa pula dengan keras dan kasar kita membentak mereka dengan mengatakan: ''Indoneisia''. Jadi, sekali lagi, perlu saya sampaikan, umumnya kami, bangsa Indonesia yang berdomisili di Minahasa, menggunakan kata ''Indonesia'' dalam percakapan sehari-hari. Jadi, menurut keyakinan saya, kata itu adalah sumbangsih pahlawan nasional Dr. Ratulangi dari banyak sumbangsihnya yang lain kepada negeri ini. J.V. WOKAS d.a. Desa Tulap Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa Tondano 95684, Sulawesi Utara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini