Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nelly Adam Malik, 82 tahun
Nelly Adam Malik meninggal dunia pada Ahad pekan lalu. Istri mendiang Adam Malik, mantan wakil presiden di era Soeharto, tutup usia setelah dirawat akibat didera stroke di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Kuningan, Jakarta Selatan. ”Kondisi Ibu tidak membaik, dan semakin menurun karena usia,” kata Antarini Malik, putri kelimanya.
Kondisi nenek dengan 17 cucu ini sudah lama ringkih. Selain usia lanjut, juga karena Nelly memiliki riwayat sakit penurunan fungsi otot jantung. Nelly dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, tepat di samping pusara suaminya yang meninggal 23 tahun lampau. Prosesi pemakaman secara militer itu dipimpin Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah.
Pemegang penghargaan Bintang Mahaputera itu dikenal aktif di berbagai kegiatan sosial, politik, dan pendidikan. Ia pernah mendirikan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia bersama Ny Tien Soeharto pada 1979. Nelly juga aktif di politik sebagai Ketua DPP Golkar, dan anggota DPR pada 1971-1978. Terakhir, Nelly menjadi Ketua Yayasan Adam Malik, yang mengelo-la Museum Adam Malik.
Sakit Mohammad Ma’ruf, 65 tahun
Gangguan jantung dan penyumbatan pembuluh darah ke kepala membuat Mohammad Ma’ruf dilarikan ke rumah sakit pada Jumat subuh pekan lalu. Ia terpaksa rehat dari kesibukannya sebagai Menteri Dalam Negeri. ”Ada gangguan irama jantung,” kata Andang Yusuf, satu dari delapan dokter yang memeriksa Ma’ruf.
Kepada istrinya, mantan Kepala Staf Sosial dan Politik ABRI itu mengeluhkan badannya lemas dan kepala terasa nyeri. ”Khawatir terjadi sesuatu, saat itu juga ia dibawa ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta,” ujar juru bicara Departemen Dalam Negeri Saut Situmorang.
”Tunjukkan pemerintah yang mana, departemen mana yang minta ini, minta itu. Kalau begini terus, kita capek.” —Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Senin pekan lalu.
”Sikap SBY ini menunjukkan beliau takut sama Ndoro George W. Bush.” —Abdurrahman Wahid di Jakarta, Selasa pekan lalu, seusai menerima anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR. Sikap Gus Dur ini dilontarkan kepada wartawan menyikapi dukungan Presiden Yudhoyono atas sanksi PBB terhadap Iran dalam soal program nuklir negeri itu.
TEMPO DULU
2 April 1917 Amerika Serikat menyatakan bergabung dengan pasukan Inggris dan Prancis melawan tentara Jerman dalam Perang Dunia I. AS bergabung setelah kapal-kapal selam Jerman menenggelamkan kapal-kapal dagang negara tersebut.
3 April 1890 Kanselir Jerman Bismarck dicopot dari jabatannya oleh Raja William II yang sering tak sepaham dengannya. Bismarck tercatat sebagai tokoh pemersatu Jerman dan dijuluki sebagai Kanselir Besi.
4 April 1949 Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) secara resmi dibentuk di Brussel, Belgia. Sebanyak 12 negara menandatangani piagam pendirian NATO, yaitu Prancis, Luxemburg, Belanda, Inggris, Kanada, Denmark, Eslandia, Italia, Norwegia, Portugis, AS, dan Belgia.
5 April 1585 Sekitar 6.000 aktivis Belanda yang berjuang meraih kemerdekaan dibunuh oleh tentara Spanyol di kota Harlem, Belanda.
6 April 1994 Bentrokan berdarah terjadi antara dua suku besar di Rwanda, yaitu suku Tutsi dan Hutu. Dua juta warga Rwanda terpaksa mengungsi.
7 April 1721 Kaisar Rusia Peter yang Agung menginstruksikan pasukannya untuk menyerang Swedia. Tindakan ini dilakukan untuk memperluas kekuasaan Rusia.
8 April t1970 Pesawat tempur Israel menyerang sekolah dasar di utara Kairo, Mesir. Tak kurang dari 46 murid tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo