Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Wangsit Basuki Bagi si Pendek

Sebuah kursus tertulis ortopedi yang dikatakan dapat meninggikan badan dengan alat v-o apparatus. Dicetuskan oleh Basuki yang mengaku telah mendapat ilham. (ils)

14 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ISNI seorang gadis berusia 23 tahun. Berat badannya 54 kg dengan tinggi 155 cm. Idealnya untuk imbangan tinggi dan berat badan, ia harus menambah tinggi sekitar 9 cm lagi. Kemudian Isni terkesima melihat iklan dengan kalimat yang bertanya "apakah anda ingin tinggi." Hatinya bagaikan tertusuk dengan kalimat lain "apakah anda termasuk orang yang berbadan pendek." Mahasiswi IKIP ini kemudian terbujuk dengan kalimat berikutnya yang berbunyi "sekarang dengan mudah anda dapat menambah tinggi badan anda dalam waktu yang singkat, dengan pertolongan penemuan baru alamiah Ortopedi yang ajaib dan mengberankan." V-O Apparatus Isni kemudian mengirimkan poswesel ke alamat tersebut dengan jumlah uang Rp 500. Ini untuk ongkos prospektus, yang kemudian dikirimkan beserta dengan sebuah tawaran untuk mengirimkan lagi Rp 5.000. Dengan jumlah terakhir itu Isni menerima sebuah paket yang setelah dibuka berisi beberapa lembar petunjuk yang dicetak rapi dan sebuah alat peninggi badan yang disebut V-O Apparatus. V-O Apparatus berarti pembuka ruas-ruas tulang belakang. Peralatan itu terdiri dari seutas tambang plastik dan di tengahnya diikatkan sebuah gelang dari kain blacu. Ada pula dua buah bandul yang nanti akan digerakkan turun-naik, dan semua peralatan itu dicangkolkan pada kosen pintu atau tempat yang sesuai. Si pemakai harus memasukkan gelang blacu itu di lehernya sementara kedua tangannya dimasukkan ke dalam gelang dari kawat di kedua ujung, langsung menaik-turunkan tubuh dengan imbangan kedua bandul, macam orang main ringen. Latihan ini paling tidak harus dilakukan 15 menit dan sebaiknya dikerjakan di saat matahari akan terbit dan matahari akan tenggelam. Berhasilkan Isni? Dia dengan patuh telah mengikuti petunjuk selama 5 bulan. "Tapi kayaknya, tingginya tetap saja," ujar adiknya. Karena bukan saja Isni membeli atau mengirim uang lewat kursus tinggi Ortopedi, tapi dia juga telah membeli alat yang bisa menambah tinggi badan dari Jepang. Nama alat itu body beightener, alat peninggi badan, ciptaan dr. Yamaguchi I Jero. Harga alat Yamaguchi di beberapa toko Rp 12.500. Terdiri dari dua buah logam yang berbentuk setengah silinder sepanjang telapak kaki. Masukkan baterei dan bagaikan mainan anak-anak, alat itu kemudian bergetar. Letakkan di kaki selama 30 detik dalam posisi duduk, setelah itu alat harus dipakai secara berdiri dan jalan selama 120 detik. Alat ini harus dipakai terus sampai mencapai tinggi badan yang diinginkan. Dalam tabel ada ditulis bahwa bagi mereka yang usianya masih di bawah 18 tahun, kalau memakai alat Yamaguchi, tingginya kemungkinan bisa sampai 19 cm untuk setahun pakai. Yamaguchi memberikan maksimum umur sampai 35 tahun, dengan kemungkinan pertambahan tinggi tubuh sebanyak 4 cm selama pemakaian alatnya satu tahun. Kembali pada Isni. Biarpun sang ayah tidak melarang tapi tetap kurang percaya akan kemanjuran alat itu. Sebab untuk "berenang atau main restok saja, seorang berhasil bertambah tinggi satu atau dua cm. Ini saya percaya, tapi kalau sampai 16 cm seperti Ortopedi, wah!" ujar ayah Isni. Kursus Ortopedi dibuka sejak 1970. Pencetusnya tentu saja Basuki sendiri yang berumur 34 tahun. Dalam prospektusnya yang penuh anjuran dan pujian untuk ortopedinya ini dikatakan "kami menerima ilham dari Tuhan Yang Maha Esa" sehingga menemukan dan mengembangkan kursus tertulis ini. Berbicara tentang ilham, nyatanya Basuki tidak beranjak jauh dari ayahnya yang bernama Arymurthy, yang sering muncul di teve. Siapa Arymurthy? Dia kini menjabat Direktur Direktorat Pembinaan Penghayatan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pada 1979 ini, Basuki telah memiliki rumah sendiri di Cipete, mempekerjakan seorang sekretaris, 2 tenaga administrasi, 2 petugas luar dan sekitar 7.000 orang yang telah mengirim wesel dan giro pos ke alamat Basuki. Suwarjono alias Joni yang telah bekerja selama 7 bulan di situ bahkan mengatakan bahwa majikannya memperkirakan pengikutnya akan mencapai 5 juta orang sebagai target. Kini rata-rata mereka menerima 75 pucuk surat tiap hari. "tetapi kami belum betul-betul kewalahan melayaninya," ujar si Joni. Orang Top "Dan ortopedi itu singkatan kok," ujar Joni. Dalam prospektus memang ada disebutkan, bahwa OR untuk singkatan orang, TOP ya untuk top (bahasa Inggeris) dan EDI artinya edi dalam bahasa Jawa berarti indah. Arti seluruhnya: "orang yang berhasil mencapai titik puncak ketinggian badan dan menampakkan keindahan." Lewat alat ortopedi yang dipercaya "bisa memperpanjang tubuh dengan memperpanjang tulang (ditarik)." Sedangkan alat Yamaguchi lewat "rangsangan kelenjar pituary agar mengeluarkan hormon yang meninggikan badan." Dan betulkah semua itu bisa berhasil? "Nonsens," ujar dr. Kartono Mohamad (lihat box). Tulis Basuki lagi: "Yang dirasakan para murid adalah rasa pegal-pegal (kaku-kaku) di badan yang umum dialami oleh orang-orang yang jarang olahraga." Kalau gelang blacu dilingkarkan di leher, bukankah nantinya leher si pemakai akan seperti leher bangau? "V-O Apparatus tidak berfungsi untuk memanjangkan leher para murid," tulisnya lagi. Tambahnya lagi: "Kalau rajin, dalam tempo 3 bulan ditanggung bertambah tinggi." Basuki hanya bersedia diwawancarai secara tertulis. Tanya jawab dengan TEMPO berlangsung selama 4 jam. Joni harus membawa kertas pertanyaan ke dalam kamar di mana Basuki berada jawaban keluar lagi dengan tik-tikan yang sebelum diberikan kepada TEMPO masih harus difotokopi dulu. Basuki yang kabarnya orangnya cukup ngganteng dan tidak pendek -- juga menolak untuk dipotret. Lewat Joni, Basuki berpesan: "Nanti saya kirim foto saya kalau saya sudah potret di foto studio." Ulahnya ini mungkin juga berdasar wangsit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus