Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Wanrooy dan ilmu gaib

Robert wanrooy ahli ilmu gaib belgia atas undangan lpi (lembaga parapsikologi indonesia) berceramah tentang ilmu gaibnya di bali room h.i. di semarang ada saresehan tentang walisongo mengupas hal-hal gaib.(ils)

13 September 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUATU hari, di musim dingin, mobil Thunderbird yang dikendarai Robert Wanrooy menabrak pohon di tepi jalan dekat Kota Antwerpen, Belgia. Kejadian tersebut membuat Wanrooy luka berat -- terutama di bagian kepala -- dan mengalami beberapa kali mati klinis. Harapan untuk hidup sangat tipis. Kalau pun tertolong, menurut dokter yang merawatnya, orang yang selalu gelisah dan berganti-ganti pekerjaan tersebut paling tidak harus terbaring di rumahsakit selama 6 - 7 bulan. Tapi aneh. Mendadak, seminggu setelah naas menimpanya, Wanrooy bangun dari tempat tidur dalam keadaan segar bugar. Lebih aneh, selepas dari maut, orang Belgia tersebut mempunyai kepandaian istimewa: mampu menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan menyentuh tubuh si sakit. Bahkan, bila pasiennya berada di tempat yang jauh, "dukun Belgia" itu dapat membereskannya hanya dengan meraba foto si penderita. Ilmu gaib Wanrooy tersiar di dalam dan di luar negerinya sejak ia lolos dari kematian delapan tahun yang lalu. Karena keajaiban yang dimilikinya itulah Wanrooy, 48 tahun, diundang ke mari oleh LPI (Lembaga Parapsikologi Indonesia). Dan 3 September lalu ia berceramah tentang ilmu gaibnya di Bali Room Hotel Indonesia-Sheraton, Jakarta. Sebagai pengantar, LPI menguraikan apa dan siapa Wanrooy, termasuk prestasinya mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan 10 dari 80 macam penyakit kanker dapat disembuhkannya. Atau 32 dari 37 pasangan suami-istri mandul dapat disuburkannya. LPI sendiri baru berdiri pertengahan Agustus lalu dan merupakan salah satu bagian dari ahli-ahli ramal, pengobatan jarak jauh, hipnotis, akupuntur, metafisika dan sebangsanya yang berhimpun dalam Yayasan Parapsikologi. Anggotanya sekitar 150 orang dan ada di antaranya 15 dokter terkenal yang mempunyai keahlian di bidang psikiatri, neurologi, dan psikologi. LPI berkantor di rumah Lukita Purnamasari d/a Baby Huwae, bekas bintang film, sekarang peramal nasib yang sering dikunjungi kalangan atas. Dari LPI dapat digali banyak cerita aneh-aneh -- baik dari dalam maupun luar negeri. Sekretaris Umum LPI Nyonya T. Syaraswati Arif, psikolog tamatan UI, pernah kedatangan seorang ibu berusia lanjut. Ibu tersebut mengeluh karena dirinya dianggap gila oleh orang-orang di sekitarnya. Karena sering kelihatan ngomong sendirian tak keruan. Padahal, seperti dimaklumi Nyonya Syaraswati, sang ibu tersebut memang punya kepandaian berbicara dengan makhluk halus yang tak mungkin dipahami orang lain. Orang yang memiliki kelebihan seperti itu, menurut psikolog yang pernah mendapat pendidikan khusus di Parapsychology Institute Univ. Utrecht di Negeri Belanda selama dua tahun itu, disebut paranost. Dan orang semacam itu, menurut Ketua LPI dr. A.J. Hukom, psikiater dari RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), juga ada yang mempunyai keahlian mengobati macam-macam penyakit. Seorang paranormal, katanya, dapat menyembuhkan luka hanya dengan mengusapnya saja. "Secara medis," kata dokter ini, "hal itu tak dapat diterima -- tapi dengan parapsikologi dapat." Guncangan Mengapa? Inilah repotnya: "Parapsikologi mencakup hal-hal yang belum bisa diterangkan dengan kaidah kehidupan sehari-hari -- dimensinya berbeda," kata Hukom yang suka menghipnotis pasiennya. "Dan biasanya," sambung Nyonya Syaraswati, "para paranost sebelumnya pernah mempunyai pengalaman yang traumatis." Seperti Wanrooy, misalnya, Ketua LPI Baby Huwae juga pernah mengalami "guncangan", dan mati klinis ketika mengandung anaknya yang terkecil, sebelum menjadi paranormal seperti sekarang. Paranormal yang lain adalah Nyonya Tien Fuad Muntaco, orang Jakarta, yang bergelar Pangrukti Adji. Sudah lama ia menyatakan dirinya mendapat anugerah Tuhan berupa Nui Illahi sehingga dapat berhubungan dan berbicara dengan para wali Dengan keahliannya tersebut belakangan ini Pangrukti Adji menyampaikan "tuntunan" Kanjeng Sunan Kalijaga kepada sutradara terkenal, Sjuman Djaya, yang hendak memfilmkan sejarah sang wali. Bahkan menuntunnya pula memilih Roy Marten sebagai salah seorang pemeran. Maka hebohlah. Dan berangkat dari situ seorang peneliti dari Semarang, Amen Budiman, mengambil kesempatan. Diselenggarakanlah sarasehan, 4 September lalu di Wisma Pancasila (Semarang), dengan judul "Penelitian Sejarah Waliallah. Dengan Hampiran Inkonvensional". Yang hadir lumayan: kalangan ahli sejarah, penghayat kepercayaan, ulama dan peminat dari Yogya, Sala, Kudus, Demak, Salatiga dan Surabaya. Pangrukti Adji, Sjuman Djaya dan Masagung juga diundang. Tapi mereka tak sempat hadir. Pangrukti Adji mengirimkan sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Robin Saragu. Orang ini dari Yayasan Jalan Terang. Dan Yayasan itulah, melalui PT Sembilan Wali, yang hendak mengangkat cerita-cerita Walisanga ke layar perak. Amen Budiman, satu-satunya pemrasaran dalam sarasehm tersebut, mengetengahkan kemungkinan penggunaan metode kebatinan untuk menyusun suatu sejarah seperti yang dilakukan Pangrukti Adji dengan sejarah para walinya. Disebutnya sebagai "metodologi inkonvensional". Alasannya, biografi para wali simpang-siur, banyak dibumbui dengan dongeng. Roh Nyasar Mengundang roh agar menuturkan sendiri riwayat hidupnya, "untuk mencari kebenaran baik untuk kepentingan sejarah atau lainnya, sudah berkembang sejak dulu kala ...," begitu kata Amen. Berbagai kisah diceritakan Amen. Namun ada yang diragukannya sendiri. apakah roh yang datang memenuhi panggilan, seperti Sunan Kalijaga yang bercerita kepada Pangrukti Adji, bukan "roh nyasar"? "Saya sendiri mempertanyakan " kata Amen. Sarasehan jadi hangat ketika hadirin angkat bicara keras. Seperti yang diucapkan Sunarto, dosen Fak. Sastra dan Budaya Universitas Diponegoro. Benarkah yang memberi dawuh kepada Pangrukti Adji itu roh wali? "Janganjangan setan!" katanya. Kalau penelitian cara kebatinan dibenarkan, katanya pula, mahasiswa jurusan sejarah akan berkecil hati -- apa gunanya ahli sejarah? Memang repot. Sarjana-sarjana Fak. Psikologi UI belum ingin banyak komentar. "Ah, itu sesuatu yang baru, belum ada ahlinya," kata seorang psikolog senior. Dan Dekan Fak. Psikologi UI, Prof. Dr. Saparinah Sadli, juga menyatakan "belum tahu banyak" tentang hal-hal gaib. Itulah sebabnya fakultasnya hendak mengundang juga Robert Wanrooy berceramah. Bagaimana pendapat Wanrooy tentang kolega paranormal di sini? "Di Indonesia banyak yang lebih bisa dari saya," kata Wanrooy "Negeri kita memang merupakan gudang fenomena paranormal," ungkap Syaraswati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus