Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Wawancara bambang dan dewi

Nyonya Ratna Sari Dewi dituduh melakukan penganiayaan terhadap wanita Filipina Marie Victoria Osmena. Bambang Harymurti berhasil mewawancarai mereka. Hasilnya ditulis untuk laporan utama.

15 Februari 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CHARLES McCrory, jaksa wilayah Aspen, Amerika Serikat, awal pekan ini membacakan tuduhannya secara resmi di depan pengadilan terhadap Nyonya Ratna Sari Dewi. Istri almarhum Soekarno itu dituduh jaksa melakukan penganiayaan tingkat dua dengan ancaman hukuman 8 tahun penjara. Inilah ekor pertengkaran sengit Nyonya Dewi dengan wanita Filipina Marie Victoria Osmena, pada sebuah pesta di sebuah klub kelas atas di Aspen, 2 Januari yang lalu. Dewi kemudian melempar Osmena dengan gelas, sehingga sang korban mengalami luka serius di wajahnya, dan menjalani perawatan di rumah sakit. Bila terbukti bersalah, Dewi bisa menjalani hukuman di negeri orang. Kasus ini adalah berita yang menarik karena melibatkan Nyonya Dewi. Bagaimanapun, ia adalah janda bekas Presiden Soekarno. Di sekitar meletusnya peristiwa G30S-PKI, wanita Jepang ini tampaknya amat dekat dengan Soekarno, sehingga mau tak mau namanya tak bisa lepas, ketika orang berbicara tentang peristiwa bersejarah itu. Apalagi ada yang mengaitkan kehadiran Dewi di samping Bung Karno dengan kepentingan perusahaan-perusahaan Jepang pada proyek pampasan perang Jepang, pada akhir tahun 1950-an. Betapa pentingnya Dewi bisa pula dilihat dari bagaimana seringnya ia menjadi berita di media. Ketika Bung Karno meninggal dunia, 1970, Nyonya Dewi menjadi uberan wartawan. Wakil Pemimpin Redaksi TEMPO Fikri Jufri, yang ketika itu bekerja untuk majalah Ekspres, termasuk salah satu dari sedikit wartawan di sini yang berhasil mewawancarainya secara khusus. "Banyak wartawan dalam dan luar negeri waktu itu menguberubernya," cerita Fikri. Bambang Harymurti, wartawan TEMPO dari generasi di bawah Fikri, sampai sekarang sudah delapan kali mewawancarai Dewi, di Jakarta, antara lain untuk bahan Laporan Utama yang berkaitan dengan peristiwa G30S. Maka, ia bisa dibilang cukup mengenal wanita itu. Begitu kami memutuskan peristiwa ini menjadi Laporan Utama, Bambang Harymurti, kini Kepala Biro TEMPO di Washington, harus bekerja keras. Untunglah, Bambang berhasil membuat wawancara khusus dengan Osmena, cucu bekas presiden Filipina itu. Bambang dan Osmena kebetulan sama-sama alumni J.F. Kennedy School of Government Universitas Harvard, dan itu rupanya mempermudah tugasnya ini. Lalu Bambang berhasil pula membuat wawancara khusus dengan Dewi Soekarno, sang tertuduh, yang merupakan sumber terpenting dalam cerita ini. Laporan ini kemudian berkembang dengan kasak-kusuk dan riset yang dilakukan Seiichi Okawa, Kepala Biro TEMPO di Tokyo. Misalnya, Dewi bukanlah satu-satunya wanita Jepang yang dikenal Bung Karno. Sebelum Dewi, ada Sakiko Kanase, yang kemudian meninggal bunuh diri di Jakarta, dan dimakamkan di pekuburan Blok P Kebayoran Baru, Jakarta. Bahan yang dikumpulkan Okawa menunjukkan bahwa Sakiko sampai ke Jakarta rupanya berkaitan pula dengan kepentingan pengusaha Jepang dan pampasan perang. Riset dan wawancara untuk konfirmasi di Jakarta dilakukan oleh Sandra Hamid, Linda Djalil, Ivan Haris, Ardian T. Gesuri, dan sejumlah reporter lainnya. Lalu Widi Yarmanto, Penanggung Jawab Rubrik Pokok & Tokoh, Toriq Hadad, dan Priyono B. Sumbogo, menuliskan Laporan Utama ini, di bawah koordinasi Redaktur Pelaksana Putu Setia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus