Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ratusan instalasi lampu warna-warni menghiasi kawasan Geylang Serai, Singapura, pada malam hari. Setiap tahun, kawasan tersebut rutin menggelar bazar Ramadan Geylang Serai Bazaar dengan menjual berbagai kebutuhan dan makanan tradisional khas Melayu. Untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen, semua kedai makanan diharuskan menjual makanan halal yang disertifikasi Dewan Agama Islam Singapura (MUIS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain menyediakan makanan, bazar menjual barang-barang khas Lebaran dan kebutuhan sehari-hari. Dengan instalasi ringan khas Lebaran di Geylang Road, Sims Avenue, dan Changi Road, pengunjung berbondong-bondong menghabiskan akhir pekan bersama keluarga dan teman-teman di kawasan ini. Salah satunya Hossain Saddam, pengunjung asal Bangladesh. Mengunjungi bazar mengingatkan Hossain pada kampung halamannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat libur, saya ke sini bersama teman-teman untuk membeli makanan dan pakaian. Bazar Geylang ini tempat yang sangat bagus dan lampu-lampunya indah, juga ada makanan yang lezat," ujar pria berusia 29 tahun itu. 
Tahun lalu, Geylang Serai Bazaar dikunjungi 1,86 juta. Sebanyak 76 persen di antaranya pengunjung lokal. Selama bertahun-tahun, bazar tersebut tidak hanya dimeriahkan penduduk Melayu muslim Singapura, tapi juga warga nonmuslim dan pelancong.
Tahun ini,  Geylang Serai Bazaar diramaikan sekitar 500 kios hingga 5 Juni nanti. Untuk pertama kalinya, acara tersebut dikoordinasikan Wisma Geylang Serai, pusat warisan sosial dan budaya Melayu muslim.
Wali Kota Distrik Tenggara Singapura, Maliki Osman, mengatakan pengunjung menginginkan nuansa nostalgia. Karena itu, penyelenggara berusaha memenuhi keinginan tersebut. Adapun Geylang Serai Bazaar diselenggarakan setiap tahun bersamaan dengan bulan suci Ramadan. "Orang akan mengunjungi ke berbagai sudut (untuk membeli barang) yang mereka inginkan. Mereka yang ingin pergi ke sudut (menjual barang-barang tradisional Melayu) dapat pergi ke sana untuk mendapatkan nuansa nostalgia," ujar Osman.
LARISSA | CHANNEL NEWS ASIA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo