Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kabar

MRT Bolehkan Makan-Minum Hanya untuk Membatalkan Puasa Ramadan

MRT Jakarta membolehlan makan dan minum di bulan Ramadan hanya untuk membatalkan puasa saat azan Magrib.

4 Mei 2019 | 15.33 WIB

Warga antre untuk menaiki kereta MRT pada libur Isra Miraj di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 3 April 2019. Libur Isra Miraj dijadikan momen bagi warga Jakarta dan sekitarnya untuk menjajal Moda Raya Terpadu (MRT). TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Warga antre untuk menaiki kereta MRT pada libur Isra Miraj di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 3 April 2019. Libur Isra Miraj dijadikan momen bagi warga Jakarta dan sekitarnya untuk menjajal Moda Raya Terpadu (MRT). TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memperjelas informasi ihwal diperbolehkannya makan dan minum di dalam kereta selama bulan suci Ramadan. Menurut Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin, izin itu hanya untuk makanan dan minuman tertentu saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Peraturannya bukan diperbolehkan makan di dalam kereta, tapi diperbolehkan membatalkan puasa saat azan Magrib dengan minum air putih dan makan kurma saja," ujar Kamaluddin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 4 Mei 2019.

Kamal menjelaskan izin itu pun hanya diberikan ketika waktu berbuka puasa telah tiba. Petugas akan memberi tahu ihwal azan magrib melalui pengeras suara di dalam kereta.

Sebelumnya, Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan kebijakan khusus selama Ramadan adalah penumpang boleh makan takjil dan minum untuk membatalkan puasa di dalam Ratangga.

"Tapi setelah makan dan minum untuk membatalkan puasa, penumpang harus menyimpan bungkusnya untuk dibuang di luar," kata Effendi di Hotel Neo, Senin, 29 April 2019. Selama ini, di luar Ramadan, MRT melarang penumpang makan di dalam kereta maupun kawasan stasiun.

Effendi menuturkan, kebijakan khusus Ramadan ini bakal dimulai sejak Senin, 6 Mei sampai 16 Juni 2019. MRT memberi waktu lebih lama 10 hari dari masa Ramadan lantaran diperkirakan banyak penumpang yang menjalani puasa sunah Syawal.

Selama Ramadan, kata dia, MRT juga membolehkan sesama penumpang atau ada orang yang mau memberikan sedekah takjil untuk berbuka di dalam kereta. Selain itu, pihaknya juga menampilkan fitur khusus peta masjid terdekat stasiun di layanan aplikasi MRT.

Layanan selama Ramadan itu dibuat karena musala yang ada di MRT tidak besar. Sehingga jika penumpang ingin segera menunaikan salat Magrib bisa mencari di masjid terdekat dari stasiun. "Kami juga akan informasikan waktu azan 5-10 menit sebelum azan melalui pengeras suara," ujarnya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus