Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ramadhan

Tentang Tafsir Mimpi, Nabi Muhammad Membagi Dalam 3 Jenis Mimpi

Nabi Muhammad telah membagi menjadi tiga jenis mimpi, berdasarkan dari siapa dan dari mana datangnya mimpi tersebut, Bagaimana tafsir mimpi?

7 Mei 2021 | 16.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mimpi terjadi di bawah alam sadar manusia dan biasanya dipengaruhi oleh kondisi psikologis seseorang, namun dalam Islam, mimpi tidak sesederhana itu. Tafsir mimpi pun bisa beragam makna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabi Muhammad telah membagi menjadi tiga jenis mimpi, berdasarkan dari siapa dan dari mana datangnya mimpi tersebut, faktor tersebut juga mempengaruhi apakah mimpi dapat ditafsirkan atau tidak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu contoh mimpi yang datang dari kondisi psikologis kita yaitu, kita mimpi indah ketika kita mengalami hal bahagia dan sebaliknya kita akan mendapatkan mimpi buruk jika suasana hati kita sedang tidak baik. Tapi dalam Islam, mimpi indah dan mimpi buruk tidak melulu datang karena kondisi psikologis, salam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim menjelaskan bahwa jenis mimpi tersebut dibedakan atas tiga hal, yakni mimpi baik yang datang dari Allah, mimpi kosong atau mimpi karena terbawa pikiran atau kondisi psikologis, serta mimpi buruk yang datang dari setan.

Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan…” (HR Muslim).

Jika Anda sering mendapatkan mimpi, cobalah untuk memperhatikan waktu datangnya, bila waktu subuh kemungkinan dari Allah dan bila menjelang magrib bisa jadi dari setan. Bila mimpi identik dengan kejadian nyata yang dialami sebelumnya, mimpi tersebut bisa jadi bunga tidur karena kondisi psikologis yang terbawa hingga alam bawah sadar.

Mimpi yang datang dari Allah tentunya boleh ditafsirkan, sebab biasanya mimpi tersebut membawa kabar gembira. Sedangkan mimpi dari setan sebaiknya dilupakan karena biasanya berupa mimpi-mimpi buruk yang menyebabkan hati menjadi sedih.

Berikut ini jenis-jenis mimpi yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Mimpi akibat kondisi psikologi atau adhghatsul ahlam

Mimpi ini terjadi karena seseorang mengalami suatu peristiwa yang tertanam di alam bawah sadar, sehingga ketika tidur peristiwa tersebut terbawa dalam mimpi. Mimpi ini dalam Islam disebut adhghatsul ahlam atau mimpi yang kosong dan tidak memiliki arti apa-apa, atau dalam artian hanya sebagai bunga tidur. Mimpi ini datang sebagai cerminan dari keinginan hati, serta kejadian yang membekas di pikiran, yang menjadi bisikan hati dan memenuhi pikiran ketika terjaga.

2. Mimpi dari setan atau al-hulm

Salah satu permintaan setan ketika diturunkan ke bumi adalah diizinkan untuk menggoda manusia dengan cara apa pun, mimpi adalah salah satu jalan bagi setan untuk mempengaruhi iman umat Islam. Setan dapat masuk ke dalam mimpi seseorang dan menciptakan mimpi buruk yang membuat seseorang itu bersedih hati, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 10 yang artinya: “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu dari setan, dengan tujuan agar orang-orang beriman itu bersedih hati….”.

Setan mendatangi seseorang melalui mimpi, menampakkan dan mengatakan hal-hal yang menyedihkan agar supaya seseorang tersebut merasa takut dan lemah imannya. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk membaca doa sebelum tidur, salah satunya membaca Ayat Kursi dan surah al-Ikhlash, al-Falaq serta an-Nas, agar setan tidak datang dalam mimpi dan memiliki kesempatan untuk mempengaruhi suasana hati umat Islam lewat mimpi tersebut.

3. Mimpi yang benar atau ar-ru’yaash-shalihah

Dilansir dari umma.com, mimpi ini didatangkan melalui campur tangan tangan malaikat berdasarkan perintah Allah SWT untuk mengabarkan berita gembira kepada umatnya. Karena datang dari Allah, dalam mimpi ini tidak ada penyesatan dan hanya ada kebaikan. Sebagaimana firman-Nya, “Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan di akhirat” (QS Yunus: 64). Rasulullah menjelaskan maksud kata berita gembira dalam ayat tersebut berupa mimpi yang baik, sebagaimana Ibnu Majah meriwayatkan sabda Rasulullah “Yang dimaksud kegembiraan dalam ayat di atas adalah mimpi yang baik yang terlihat oleh orang Muslim atau yang diperlihatkan padanya.”

Kabar gembira dari Allah mimpi ini biasanya hanya dialami oleh orang-orang yang beriman, namun tidak menutup kemungkinan Allah juga mendatangkan mimpi ini kepada orang kafir, sebab rasa sayang Allah kepada setiap hambanya. Bagaimana cara mengartikan tafsir mimpi? Tak semua orang memiliki kemampuan ini.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus