Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

<font size=2 color=#339966>David Hallmark:</font><br />Darwin Terindikasi Malpraktek

2 Maret 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIAPA sesungguhnya penemu teori evolusi? Hingga kini perdebatan tentang hal itu masih berlangsung alot di kalangan ilmuwan dan sejarawan. Dunia sudah telanjur percaya bahwa aristokrat Inggris Charles Darwin adalah sang penemu.

Namun, di mata David Hallmark, Charles Darwin tak lebih dari sekadar seorang plagiat. Pengacara asal Inggris ini yakin bahwa Alfred Russel Wallace, ilmuwan Inggris yang melakukan penelitian di Ternate, Maluku, adalah sang penemu.

Untuk membuktikan tudingan itu, Hallmark melakukan napak tilas ke Ternate hingga menyewa ahli plagiarisme independen. Apa pun hasilnya, ia akan menerima. Apa sebenarnya yang diinginkan Hallmark?

Berikut penuturan dosen tamu di Trinity College Oxford University, Inggris, itu kepada wartawan Tempo Asmayani Kusrini di London bulan lalu, dan Muhammad Nafi di Makassar ketika mengikuti konferensi internasional Alfred Russel Wallace and The Wallacea, Desember lalu.

Bagaimana Anda bisa yakin Darwin bukanlah penemu teori evolusi dan mempertanyakan hak Wallace atas teori evolusi?

Saya membaca buku Arnold Brackmann, A Delicate Arrangement, yang bercerita tentang kesepakatan antara Darwin dan Wallace mengenai siapa yang harusnya mendapat kredit atau prioritas atas teori evolusi. Ada juga buku seorang ilmuwan Amerika, John L. Brooks, Just Before The Origin, yang menyimpulkan bahwa Darwin mengadopsi ide dari Wallace. Brooks menganalisis makalah Wallace yang ditulis pada 1855 dan 1858. Ia mendapati bahwa dua makalah itu sangat logis, meyakinkan, dan tak bisa disamakan dengan tulisan-tulisan Darwin sebelum 1858. Dari situ saya berkesimpulan bahwa ada keadilan yang gagal ditegakkan dalam hal ini. Lalu saya mulai membaca buku-buku yang lebih fokus lagi terhadap masalah ini.

Anda berkesimpulan hanya berdasarkan buku-buku tersebut?

Tentu tidak. Setelah membaca The Malay Archipelago yang ditulis Wallace pada 1869 setelah ia kembali ke Inggris, saya menemukan bahwa Wallace sama sekali tak pernah mengungkit soal dua makalah sebelumnya. Sebetulnya di makalah itu ia menjelaskan hasil pemikirannya ke Darwin tentang teori yang sekarang kita kenal sebagai On The Origin of Species atau teori evolusi (Wallace menyebutnya ”hukum” asal-usul spesies).

Untuk memahami lebih jauh apa yang telah dilakukan Wallace, saya diajak Paul Sochaczewski, penulis asal Amerika, untuk menelusuri kembali rute perjalanan Wallace, pada 2002. Ia lewat Halmahera, saya menyusuri Gamalama. Kami kemudian bertemu di Ternate dan mencari rumah tempat Wallace dulu tinggal.

Tapi banyak yang meragukan teori Anda soal Darwin menjiplak ide Wallace.

Ya, saya tahu. Saya memfokuskan penelitian pada kondisi dan situasi yang mempengaruhi reaksi Darwin terhadap surat yang dikirim Wallace dari Ternate pada Maret 1858 dan mengapa Darwin bersikap sedemikian rupa. Semua biografi tentang Darwin menunjukkan adanya indikasi dan makin menguatkan keyakinan saya akan adanya malpraktek yang dilakukan Darwin. Wallace memaafkan malpraktek itu.

Bagaimana Anda yakin surat Wallace itu sumber ide Darwin?

Anda harus membaca teks Wallace dan Darwin. Anda harus membaca surat penjelasan Darwin bagaimana reaksinya atas keterangan Wallace dari Ternate. Dan Anda harus menggunakan sistem software untuk membandingkan dua teks itu. Setelah itu Anda akan mengetahui banyak kemiripan antara tulisan asli Wallace dan tulisan surat Darwin.

Masalah ini sudah lebih dari seabad, tak mudah membuktikan Darwin sebagai seorang plagiat tentunya?

Plagiarisme adalah pelanggaran paling kuno dalam sejarah penulisan. Di Inggris hak cipta sudah dipersoalkan sejak 1709. Intellectual property adalah hak mapan yang harus diakui dan digunakan setiap saat. Pertanyaannya, apakah penulis terkenal yang sudah dianggap sebagai setengah dewa oleh para ilmuwan seperti Darwin bisa bersalah atas tuduhan plagiarisme.

Lalu apa yang Anda lakukan?

Untuk menemukan jawaban, saya mencari ahli plagiarisme. Yang ingin saya lihat adalah jika membandingkan dua makalah Darwin dan Wallace secara ilmiah dan forensik dengan menggunakan tenaga ahli independen, maka hasilnya siapa pun itu harus ditempatkan sebagai pemilik ide asli teori evolusi. Kami berharap bisa mempresentasikan temuan itu dalam konferensi internasional plagiarisme pada musim panas 2009.

Apa yang dilakukan ilmuwan untuk meluruskan fakta ini?

Saya pikir sejumlah ilmuwan menganggap ini tak penting karena telah berlalu begitu lama. Tapi, bagi saya, ini penting. Orang-orang mesti sadar apa peran Wallace. Orang Indonesia juga akan bangga bila dihubungkan dengan ilmuwan baik ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus