Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu kendala membasmi virus ini adalah belum ditemukannya cara untuk mencegahnya beraksi sebelum virus sempat menimbulkan infeksi. Padahal, ketika virus menginfeksi seseorang, ia mampu berkembang-biak dalam waktu singkat. Dan itu dilakukannya dengan membajak materi genetik, DNA (asam deoksiribonukleat) milik "tuan rumah".
Kini para dokter dari Cardiff University, Inggris, mengklaim telah berhasil mengembangkan obat pamungkas untuk menangkal virus cacar air itu. Nama obat baru tersebut Trojan Horse (Kuda Troya). Dinamai demikian karena gagasannya memang mirip dengan kisah Kuda Troya dalam mitologi Yunaniyang bisa memperdaya musuh dengan menyelundupkan pasukan melalui kuda kayu.
Kunci kekuatan Kuda Troya ada pada kecerdikannya memperdaya virus cacar itu. Caranya, dengan membuat dirinya seolah-olah merupakan bahan pembentuk DNA, sehingga virus tertipu dan terbasmi. "Gagasan obat ini benar-benar mirip kisah Kuda Troya. Molekul masuk ke dalam sel dan virus mempercayainya sebagai komponen DNA asli sehingga mau membuat DNA di situ," kata Chris McGuigan, pemimpin tim, kepada The Sunday Times.
Apa yang dilakukan tim adalah menciptakan bahan pembuat yang menyerupai nukleus, yang disalahartikan oleh virus sebagai bahan pembangun DNA. McGuigan lantas mengilustrasikan, karena ada suatu kesalahan dalam bahan (palsu), tembok DNA buatan virus itu tentu saja rontok. Virus-virus tertimpa reruntuhan dan mati.
Para ilmuwan di Cardiff mengatakan, obat ini juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pelbagai jenis obat lain, misalnya obat untuk menghambat perkembangan virus herpes, juga untuk mengatasi berbagai infeksi yang menyebabkan kebutaan dan penyakit-penyakit yang dihadapi pasien AIDS. Mereka berharap Kuda Troya sudah dapat diterapkan pada pasien pertama 12 bulan mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo