Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ular kobra spesies yang berbisa. Mengutip San Diego Zoo Animals and Plants, ular kobra berkerabat dengan anggota famili Elapidae. Ular dalam famili itu taringnya pendek. Ular kobra membunuh mangsanya menyuntikkan racun neurotoksin melalui taringnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ular kobra hanya menyerang manusia jika merasa terancam. Seperti ular berbisa lainnya, gigitan kobra bisa mematikan jika tidak ditangani secara tepat. Ular kobra juga dikenal sebagai spesies pilihan bagi para pawang ular di Asia Selatan. Ular itu bergoyang sebagai respons terhadap gerak dari pawang, dikutip dari Britannica.
Jenis ular kobra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Naja (kobra sejati)
Sebagian besar ular kobra dari genus Naja dalam keluarga Elapidae. Ular dalam genus ini secar dikenal sebagai kobra sejati. Itu karena spesies kobra paling luas, terkenal, dan bisa dikenali di seluruh dunia. Saat ini ada 38 total spesies kobra dalam kelompok ini. Mereka hidup di seluruh Afrika dan Asia.
Ular ini tubuhnya panjang dan ramping. Kobra bisa mengangkat bagian depan tubuh dari tanah dan menjulurkan tudung lehernya yang lebar dan rata. Sebagian besar kobra, mampu melakukan mekanisme pertahanan sampai batas tertentu.
Spesies dalam genus Naja:
- Naja salah satu ular paling mematikan di India .
- Naja haje atau kobra Mesir, salah satu ular paling mematikan di Afrika Utara.
- Naja nigricollis atau ular kobra berleher hitam, mampu meludahkan racun neurotoksik dan sitotoksik yang menyebabkan kebutaan jika terkena mata.
- Naja atra atau kobra Cina. Mengutip World Atlas, jenis kobra ini hidup di Cina selatan. Neurotoksin dan sitotoksin terkandung dalam bisa ular kobra Cina.
2. Ophiophagus (king kobra)
Mengutip A-Z Animals, genus Ophiophagus salah satu spesies kobra paling terkenal di dunia. Ophiophagus hannah sering disebut sebagai king cobra. Meski sekilas menyerupai sebagian besar kobra Naja, namun king cobra mendapat pengelompokan terkhusus. Tudungnya sangat besar dan menonjol dengan pola bergaris unik yang memanjang di sepanjang leher.
Istilah Ophiophagus juga dasarnya memiliki arti pemakan ular. Tak seperti kebanyakan kobra lainnya, yang terutama memakan hewan pengerat kecil, burung, dan terkadang kadal, king cobra memakan ular lain yang lebih kecil .
3. Pseudohaje (kobra pohon)
Genus Pseudohaje berisi dua spesies yang dikenal sebagai kobra pohon atau kobra hutan. Ini kobra paling arboreal, sebagian besar waktunya memanjat kanopi pohon di hutan lebat. Kedua spesies dalam genus ini berasal dari Afrika Tengah.
Selain sifatnya arboreal atau hidup di pohon, ciri utama lainnya mata ular ini cenderung besar dan taringnya kecil. Ketika matanya makin membesar memungkinkan melihat mangsa dengan lebih baik dari puncak pohon. Tudungnya juga sangat kecil dan kurang menonjol dibandingkan kobra biasa.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.