Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cacing mampu mengembalikan bagian tubuh yang hilang atau rusak. Kemampuan regenerasi itu memulihkan tubuhnya seperti semula ketika mengalami amputasi atau terpotong. Proses kemampuan regenerasi antara spesies cacing berlainan.
Regenerasi spesies cacing
1. Cacing tanah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Regenerasi cacing tanah tergantung segmen klitelum. Merujuk laporan National Center for Biotechnology Information, cacing tanah (eudrilus eugeniae) diamputasi tiga bagian berbeda, yaitu segmen kepala, klitelum, dan ekor (masing-masing pada segmen 10, 15, dan 30). Dokumentasi kemampuan regenerasi menggunakan foldscope.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasilnya, segmen yang diamputasi dengan klitelum utuh mampu menyembuhkan luka dan membentuk blastema regeneratif. Bagian yang lebih kecil dari segmen yang diamputasi (segmen 1-10 dan 1-15) tanpa klitelum utuh tidak bisa menyembuhkan luka.
Kematian terjadi dalam rentang 12 jam sampai 24 jam setelah amputasi. Bagian yang lebih besar dari segmen yang diamputasi (segmen 15 dan 30 sampai lubang pelepasan) tanpa klitelum utuh mampu menyembuhkan luka, tapi tidak memiliki kemampuan regenerasi.
2. Cacing planaria
Ilmuwan Inggris telah menemukan gen di balik kemampuan cacing planaria meregenerasi kepala, otak, dan bagian tubuh lainnya setelah diamputasi. Mengutip Cordis, cacing planaria memiliki populasi sel induk yang membelah secara cepat. Spesies cacing menghasilkan berbagai jenis sel yang hilang setelah amputasi.
Campuran gen aktif dalam sel punca dan jaringan yang tersisa, kemudian mengatur proses regenerasi. Itu memunculkan struktur baru ukuran, bentuk, orientasi, dan tumbuh di tempat yang tepat. Tubuh cacing planaria terdapat sel Smed-prep yang berfungsi meregenerasi.
3. Cacing acorn
Cacing acorn atau enteropneusta dengan dua famili harrimaniidae dan ptychodera (genus cacing biji). Spesies ini merupakan kelas invertebrata hemichordata.
Laporan penelitian University of Washington yang diterbitkan dalam jurnal Developmental Dynamics menunjukkan, cacing acorn mampu menumbuhkan kembali bagian tubuh utama, walaupun teriris menjadi dua bagian. Ketika dipotong menjadi dua, cacing acorn mampu menumbuhkan kembali bagian setiap ujung yang berlawanan dalam proporsi sempurna.
DELFI ANA HARAHAP
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.