Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pertama di Dunia, Cacing Gelang Hidup Ditemukan di Otak Wanita Australia

Cacing gelang ditemukan hidup di otak seorang perempuan di Australia. Penderita jadi pelupa dan mengalami masalah dalam berpikir.

30 Agustus 2023 | 10.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peneliti Jeroen Schuermans, memgang otak manusia yang telah diiris dan digunakan sebagai penelitian di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Menurut peneliti, penelitian otak manusia ini guna mengembangkan perawatan baru untuk penyakit seperti psikosis, skizofrenia dan depresi berat. REUTERS/Yves Herman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dokter di Australia menemukan cacing gelang hidup sepanjang 8 sentimeter yang berasal dari ular piton, di dalam otak seorang wanita di New South Wales. Ini adalah kasus pertama di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rincian kasus mengejutkan ini dirilis hari ini oleh Australian National University dan Rumah Sakit Canberra. Cacing gelang Ophidascaris robertsi diambil dari wanita berusia 64 tahun setelah operasi otak. Cacing itu masih hidup dan menggeliat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter menduga larva, atau anakan, juga terdapat di organ lain di tubuh wanita tersebut, termasuk paru-paru dan hati. Jenis cacing gelang ini banyak ditemukan pada ular piton karpet.

“Ini adalah kasus Ophidascaris pada manusia pertama yang ditemukan di dunia,” kata pakar penyakit menular dan salah satu penulis penelitian, Sanjaya Senanayake. “Sepengetahuan kami, ini juga merupakan kasus pertama yang melibatkan otak spesies mamalia, manusia atau lainnya."

Senanayake mengatakan, larva cacing gelang biasanya ditemukan pada mamalia kecil dan marsupial yang dimakan ular piton. Wanita tersebut, yang berasal dari tenggara New South Wales, kemungkinan tertular cacing gelang setelah mengumpulkan sejenis rumput asli, sayuran Warrigal, di samping danau dekat tempat tinggalnya tempat ular piton tersebut menyebarkan parasit melalui kotorannya.

Dia memasak sayuran Warrigal dan kemungkinan besar terinfeksi parasit langsung dari menyentuh rumput asli atau setelah memakan sayuran tersebut. Pada bulan Januari 2021, ia mengalami sakit perut dan diare, diikuti demam, batuk, dan sesak napas, namun tes kesehatan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya parasit.

Tahun berikutnya dia mulai mengalami sering lupa dan gangguan dalam proses berpikir. Dokter menyarankan dia untuk menjalani pemindaian MRI otak. Ketika hasilnya keluar, seorang ahli bedah saraf di Rumah Sakit Canberra terkejut menemukan cacing gelang hidup di otak wanita tersebut.

Pasien dalam kondisi baik dan dalam masa pemulihan. Ia masih dalam pengawasan rutin oleh dokter.

Senanayake mengatakan kasus ini menyoroti bahaya penyakit dan infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia, terutama ketika mulai hidup berdekatan. Temuan para peneliti dipublikasikan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus