Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

4 Spesies Cacing Tanah, Apa Saja Perbedaannya?

Cacing mempengaruhi kesuburan tanah, karena menguraikan bahan organik dan mendukung kehidupan mikroorganisme

8 Juni 2022 | 12.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cacing tanah bermanfaat untuk kesuburan. Cacing mempengaruhi kesuburan tanah, karena menguraikan bahan organik dan mendukung kehidupan mikroorganisme. Ada empat spesies cacing tanah.

Spesies cacing tanah

  1. Cacing anesik

Cacing tanah anesik termasuk dalam keluarga aporrectodea longa, aporrectodea nocturna, lumbricus friendi dan lumbricus terrestris. Ini merupakan spesies terbesar cacing tanah. Spesies ini berwarna cokelat kemerahan juga membuat liang vertikal permanan di dalam tanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk keterangan dalam laman Garden Organic, cacing anesik memakan daun di permukaan tanah. Cacing ini menyeret makanannya ke dalam liang. Jejak cacing bisa terlihat di permukaan tanah, rumput, dan jalan masuk menuju liang yang dibuatnya.

  1. Cacing tanah endogeik

Merujuk keterangan dalam laman Earthworm Society of Britain, cacing tanah endogeik termasuk dalam keluarga allolobophora chlorotica, aporrectodea caliginosa, aporrectodea ictericia, aporrectodea rosea, murchieona muldali, octolasion cyaneum dan octolasion lacteum. Keseluruhan cacing itu berwarna pucat, abu-abu, merah muda, hijau, biru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cacing tanah endogeik hidup di dalam tanah dan membuat liang horizontal untuk mencari makan. Beberapa dari jenis cacing ini juga menggali tanah sangat dalam.

  1. Cacing tanah epigeik

Cacing tanah epigeik sering ditemukan berwarna merah terang atau cokelat kemerahan tanpa garis. Cacing ini hidup di permukaan tanah dan serasah daun. Spesies cacing tanah ini cenderung tidak membuat liang dan memakan serasah daun.

  1. Cacing tanah kompos

Ada empat spesies utama cacing tanah kompos, yaitu eisenia fetida, dendrobaena veneta, lumbricus rubellus, dan eisenia andrei. Cacing ini cenderung berwarna merah cerah dan belang.

Habitat cacing tanah kompos berada dalam 12 sentimeter lapisan atas tanah. Biasanya ditemukan di tanah yang banyak terkandung bahan alami yang membusuk, seperti tumpukan sayur dan dedaunan, juga pupuk kandang.

Cacing tanah kompos tak membuat liang permanen, melainkan menggali secara acak lapisan atas tanah atau bahan yang membusuk. Saat dingin atau sangat panas, cacing ini akan menggali lebih dalam menutupi diri dari kekeringan selama hibernasi.

DELFI ANA HARAHAP

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus