Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada setidaknya enam langkah yang harus dilakukan sebelum memandang perlu melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di beberapa provinsi di Indonesia ke Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Pelaporan atas pertimbangan untuk memasukkannya ke daftar Disease Outbreak News (DONs) WHO untuk kewaspadaan negara-negara lain di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemunculan gangguan ginjal akut misterius atau acute kidney injury progresif atipikal itu diungkap Ikatan Dokter Anak Indonesia. Dalam catatan IDAI, sudah ada sebanyak 131 kasus yang telah dilaporkan dari 14 provinsi sepanjang tahun ini hingga keterangan disampaikan Selasa, 11 Oktober 2022, lalu. Kebanyakan berasal dari Jakarta untuk anak usia balita, tapi ada juga pasien anak berusia belasan tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun enam langkah menuju pelaporan ke WHO ditekankan oleh Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama. "Sebagaimana algoritme yang tercantum dalam International Health Regulation yang tentunya akan dilaksanakan oleh teman-teman di Kementerian Kesehatan, kalau diperlukan," kata dia dalam keterangan tertulis yang dibagikan, Kamis 13 Oktober 2022.
Tjandra Yoga merinci keenam langkah itu sebagai berikut:
1. Perlu dianalisa secara lengkap apa yang sebenarnya terjadi, dan di rumah sakit yang melaporkan perlu dilihat aspek kliniknya dengan lengkap. Pun aspek pencatatan kasus serupa di rumah sakit bersangkutan dari waktu ke waktu.
2. Dilakukan analisa lebih dalam lagi yang meliputi kunjungan rumah pasien untuk melihat kemungkinan faktor penyebab. Bisa juga untuk mencari kasus lain di rumah atau sekitar rumah pasien. Juga, bila perlu, dilakukan analisa lingkungan, juga kemungkinan analisa vektor penular penyakit, kalau ada.
3. Biasanya dalam hitungan hari akan didapat setidaknya kesimpulan awal tentang apa yang sebenarnya terjadi dan seberapa besar dampak kesehatan masyarakatnya.
4. sesudah ada kesimpulan awal maka tentu harus diteruskan untuk mendapat kesimpulan lanjut menuju kesimpulan akhir, antara lain dengan pemeriksaan laboratorium dan genomik mendalam.
5. Dicari data dari rumah sakit lain di negara kita, baik secara langsung ke rumah sakit maupun dengan melihat kompilasi data di Kementerian Kesehatan. "Yang perlu dicari tentu adalah kecenderungan pola penyakit atau gejala sesuai yang dilaporkan pada kasus-kasus yang sekarang dilaporkan."
6. Sambil semua berproses maka tentu semua kasus perlu mendapat penanganan maksimal, bila perlu dibentuk tim ahli khusus yang menganalisa secara mendalam dan melalukan penanganan klinis sesuai dengan bukti ilmiah mutakhir. Dalam hal ini organisasi profesi IDAI memegang peran utama.