Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Ahmad Dzuizz, Siswa SD Asal Lamongan Punya CV dengan Segudang Prestasi

Ahmad Dzuizz, siswa kelas 6 SD memiliki CV dengan segudang prestasi. Dzuizz mengikuti puluhan kompetisi Matematika dan Sains dan menjadi juara.

30 Mei 2022 | 09.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ahmad Dzuizz Annajib, anak Ainun Najib yang memiliki CV dengan segudang prestasi. Foto : Twitter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Dzuizz Annajib, siswa kelas 6 SD memiliki Curriculum Vitae (CV) dengan segudang prestasi. Dzuizz lahir di Lamongan, Jawa Timur pada 2010 sebelum akhirnya pindah ke Singapura. Dzuizz bersekolah di Madrasah Irsyad Zuhri Al-Islamiah, Singapura. Dzuizz pindah ke Singapura karena ayahnya, Ainun Najib bekerja di di Grab Singapura sebagau Head of Analytics, Platform and Regional Bussiness.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dzuizz yang berusia 12 tahun ini ramai diperbincangkan di media sosial setelah ayahnya mengunggah website yang dibuat sendiri oleh Dzuizz, Dzuizz.com. Di laman tersebut, Dzuizz menulis biodata diri beserta 50 penghargaan yang pernah dia peroleh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak 2018, anak pertama dari empat bersaudara ini sudah mendapatkan berbagai prestasi di berbagai kontes maupun olimpiade di bidang Matematika dan ilmu pengetahuan. Dzuizz pernah mengikuti kompetisi Singapore and Asian Schools Mathematical Olympiad dan mendapatkan gold award saat duduk di kelas 2. 

Di kelas 6, dia juga mengikuti Singa Global Final atau International Singapore Mathematics Competition dan meraih gold award. Dirinya juga berhasil menjadi anggota dari MENSA Singapura, yaitu perkumpulan untuk orang yang memiliki IQ tinggi.

Di CV nya, dia menulis bahwa kemampuan utamanya di sekolah adalah Matematika dan kekuatan sekunder saya adalah Sains. Sebagai penggemar teknologi, Dzuizz berencana untuk melanjutkan pendidikannya ke NUS High School of Math and Science.

Ainun Najib sempat mencuit melalui twitter untuk meminta doa agar Dzuizz lolos masuk NUS High School of Math & Science atau Raffles Institution. "Memang sudah passion Dzuizz. Orang tua hanya memfasilitasi dan mengakselerasi. Coaching. Tidak perlu dibanding-bandingkan dan membanding-bandingkan. Setiap anak atau orang berbeda-beda," ujar @ainunnajib dalam cuitannya.

Baca juga: MAN IC OKI Dirikan Habibie's Library, Bisa Baca Buku di Mana Saja

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus