Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini dia temuan yang ditunggu-tunggu. Sekelompok ilmuwan dari Swiss, Vietnam, dan Amerika Serikat telah menemukan antibodi untuk melindungi tubuh dari flu burung. Penemuan ini merupakan tonggak baru dalam mengatasi penyebaran virus flu burung. Hingga kini memang belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penyebarannya.
Virus H5N1, yang menjadi penyebab flu burung, telah menewaskan lebih dari 180 orang di seluruh dunia sejak empat tahun lalu. Lebih dari separuh kasus kematian itu terjadi di Indonesia.
Profesor Antonio Lanzavecchia dari Institute for Research in Biomedicine di Swiss mengatakan antibodi yang dihasilkan para peneliti diperoleh dari sampel virus yang menyebar di Vietnam. Antibodi ini, kata dia, bisa digunakan untuk semua jenis virus yang menyebabkan flu burung. ”Ini akan membangun sistem kekebalan tubuh yang menetralisasi bakteri dan virus,” katanya seperti dikutip BBC.
Lanzavecchia menegaskan, antibodi temuan timnya telah teruji di laboratorium. Ia optimistis, dalam waktu dekat, antibodi ini siap digunakan untuk manusia. ”Bisa diproduksi secara massal dan amat berguna terutama buat dokter dan perawat yang berdekatan dengan penderita flu burung,” dia menambahkan.
Penerus Hubble
Badan Astronomi Amerika Serikat (NASA) sedang menyiapkan generasi terbaru teleskop luar angkasa yang akan diluncurkan pada 2013. Dirancang sebagai pusat observasi alam semesta, teleskop tersebut dikembangkan bersama Badan Luar Angkasa Eropa dan Kanada. Jika teleskop itu telah dioperasikan, semua astronom di dunia akan mendapat akses dari hasil jepretannya. Sejarah dan misteri benda-benda langit pun kian terkuak.
Teleskop ini diberi nama James Webb Space Telescope. Webb adalah pemimpin NASA pada 1960-an. Webb akan diluncurkan oleh Ariane 5, pesawat ulang-alik Eropa. Teleskop ini direncanakan mengorbit pada ketinggian 1,5 juta kilometer dari permukaan bumi, menggantikan peran teleskop Hubble yang sudah bertugas sejak 1990. Hubble sendiri dianggap sebagai teleskop revolusioner karena menghasilkan gambar-gambar yang amat membantu para astronom menyelidiki alam semesta.
Teleskop Webb dilengkapi pendeteksi inframerah untuk mempelajari partikel di luar angkasa dan mengungkap misteri yang tersembunyi di balik partikel. Detektor ultra yang termuat di dalamnya membuat alat ini dapat menangkap sinyal lemah sekalipun. NASA Goddard Space Flight Center, yang merancangnya, mengungkapkan bahwa dana yang dihabiskan untuk teknologi terbaru itu mencapai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 39,5 triliun.
Teleskop Generasi Baru
Dirancang untuk menggantikan pendahulunya, Hubble, Webb berukuran lebih besar dan akan mengorbit lebih jauh. Ada cermin raksasa yang membuat teleskop ini menjadi alat yang mampu menangkap gambar terjauh di alam semesta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo