Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Rektor IPB Usulkan Kampus Sebagai R&D BUMN

Rektor IPB mengusulkan kepada Presiden Prabowo agar menjadikan kampus sebagai tempat riset dan pengembangan BUMN.

14 Maret 2025 | 11.29 WIB

Rektor Institut Pertanian Bogor University Prof Arif Satria. ANTARA/M Fikri Setiawan
Perbesar
Rektor Institut Pertanian Bogor University Prof Arif Satria. ANTARA/M Fikri Setiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar menjadikan perguruan tinggi sebagai tempat riset dan pengembangan atau research & development (R&D) Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arif menjelaskan BUMN sebagai bagian dari industri perlu memanfaatkan sumber daya riset yang ada di kampus-kampus untuk berinovasi dan menciptakan terobosan-terobosan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"BUMN untuk berkembang butuh riset. Dia nggak perlu membangun R&D sendiri. Manfaatkan saja kerja sama dengan perguruan tinggi," kata Arif usi pertemuan rektor perguruan tinggi se-Indonesia dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis malam, 13 Maret 2025.

Arif menyebut kerja sama saat ini untuk riset dan pengembangan antara perguruan tinggi dan BUMN belum maksimal. "Makanya, ini perlu dorongan dari atas bahwa diperintahkan seluruh BUMN menempatkan perguruan tinggi sebagai R&D. Itu saya kira penting sekali," ujarnya.
 
Presiden, kata Arif, menyambut baik usulan itu. Sebab, Presiden juga punya keinginan memperkuat ekosistem riset. "Beliau sangat senang bahwa penguatan riset ini bisa didorong. Intinya, beliau sangat optimis bahwa peningkatan dana riset itu sesuatu yang bisa dilakukan," kata dia seperti dikutip Antara.

"Untuk mendorong inovasi, mau tidak mau harus melakukan riset. Untuk riset, maka butuh biaya riset yang tinggi. Oleh karena itu, tadi Pak Presiden juga menyambut baik adanya penguatan ekosistem riset untuk mendukung kemandirian bangsa ini," kata Arif.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, usai pertemuan dengan rektor itu, mengatakan, Presiden berupaya meningkatkan dana riset untuk perguruan tinggi di Indonesia hingga sebesar 1 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk mewujudkan kebangkitan ekonomi dan industri nasional.

Prabowo mengumpulkan 180 lebih rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk bertukar pikiran, diselingi dengan acara buka puasa bersama. Prabowo mengawali acara itu dengan menyampaikan visi dan gagasannya, sekaligus rencana-rencananya, baik yang telah berjalan maupun yang akan diwujudkan ke depan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus