Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Apa Itu Serangga Tomcat dan Bahaya Racunnya?

Selebritas Sandra Dewi sempat tak bisa banyak berakitivitas, karena terpapar cairan racun serangga tomcat

18 Mei 2023 | 16.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selebritas Sandra Dewi sempat tak bisa berakitivitas, karena terpapar cairan racun serangga tomcat. Melalui akun Instagram @sandradewi88, Sabtu 13 Mei 2023, ia mengabarkan racun tomcat mengakibatkan iritasi paha dan leher yang membuat kulitnya terasa sangat panas dan gatal, Ia terkena bisa tomcat saat menemani anak dan suaminya bermain golf.

Apa itu tomcat?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tomcat atau paederinae dikenal sebagai semut semai. Ini sejenis serangga kumbang yang beracun. Apabila mengena kulit manusia akan berakibat iritasi yang cukup parah. Mengutip publikasi Female Tomcat is the Most Toxic, paederinae merupakan subfamili dari ordo serangga Coleoptera (kumbang) dan Staphylinidae (kumbang kelana).

Paederinae terdiri atas dua suku, Paederini dan Pinophilini. Serangga yang dikenal umum dengan sebutan tomcat. Genus Tomcat cukup besar, dengan lebih dari 600 spesies. Spesies di negara-negara Amerika Selatan dikenal dengan berbagai nama, seperti bicho de fuego, pito, potó, dan podó.

Serangga Tomcat dewasa biasanya berukuran 7 milimeter hingga 10 milimeter dan lebar 0,5 milimeter hingga 1 milimeter. Warna kepala hitam, merah perut bagian bawah dan elytra (struktur yang menutupi sayap), dada dan perut bagian atas.

Habitat dan ciri tomcat

Mengutip situs web The AOCD, serangga tomcat hidup di habitat yang lembap dan sering bermanfaat bagi pertanian karena akan memakan hama tanaman. Tomcat dewasa tertarik  cahaya, sehingga bila masuk ke dalam rumah dan secara tak sengaja bersentuhan dengan manusia akan memberi efek melepuh di kulit.

Serangga tomcat berbeda dengan kumbang lepuh, yang termasuk dalam famili Meloidae. Kumbang lepuh juga melepaskan senyawa  kimia beracun untuk pertahanan saat terancam. Cara pertahanan ini sama seperti tomcat yang juga mengeluarkan cairan lepuh. Efek iritasi di kulit bukan akibat gigitan tomcat, melainkan cairan racun yang dikeluarkan.

Bahaya racun serangga tomcat

Serangga mengeluarkan cairan yang mengandung paederin, zat pelepuh. Zat kimia itu akan dikeluarkan di atas kulit dan  memicu pelepasan cairan selom yang mengandung paederin.

Jika tidak segera dibersihkan, bahan kimia tersebut menyebabkan dermatitis linier atau kulit merah yang teriritasi dan melepuh. Pembuatan paederin sebagian besar terbatas spesies betina. 

Setelah terkena paederin mengakibatkan reaksi di kulit sekitar 24 jam. Respons yang berbeda terlihat di kulit tergantung intensitas paparan, durasi, dan karakteristik individu. Dalam kasus ringan, ada sedikit eritema atau memerahnya kulit berlangsung selama beberapa hari.

Kasus sedang, eritema berkembang menjadi vesikel dan bula selama beberapa hari diikuti oleh tahap skuamosa saat lepuh mengering selama satu pekan. Tahap saat mengelupas, meninggalkan bercak hiper atau hipopigmentasi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus