Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kloning merupakan proses untuk menghasilkan salinan yang identik secara genetik dari entitas biologis. Adapun materi yang disalin itu memiliki susunan genetik yang sama persis dengan aslinya.
Kembar identik sebagai kloning alami manusia
Kembar identik merupakan kloning alami manusia. Menurut National Center for Biotechnology Information, kembar identik dihasilkan ketika sel telur dibuahi sperma, kemudian membelah berlanjut memunculkan dua atau lebih embrio yang membawa DNA dan kode genetik yang hampir sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seiring waktu, sel itu berkembang menjadi sistem organ, kemudian menghasilkan individu baru atau janin. Saat pembelahan awal, terkadang kedua sel ini memisahkan diri dan tumbuh menjadi dua individu dengan kode genetik yang mirip atau kembar identik.
Apakah bisa secara sengaja membuat kloning manusia?
Mengutip Center for Genetics and Society, kloning reproduksi manusia menghasilkan salinan genetik dari seseorang menggunakan transfer inti sel somatik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut National Center for Biotechnology Information, kloning reproduksi diartikan sebagai produksi yang disengaja dari individu yang identik secara genetik, ini belum pernah dilakukan. Para ilmuwan menolaknya dan menganggap itu tidak aman juga menyalahi aturan kode etik.
Walaupun begitu, ada beberapa pihak yang mengklaim telah berhasil melakukan kloning manusia. Pada 2002, Clonaid yang terkait kepercayaan raeliansime pernah mengumumkan kelahiran manusia kloning pertama. Clonaid tak pernah membuktikan klaim tentang keberadaan hasil kloning itu.
Mengutip publikasi National Human Genome Research Institute, kloning manusia dan primata lebih sulit dibanding mamalia lainnya. Itu karena dua protein serat spindle yang penting untuk pembelahan sel sangat dekat dengan kromosom telur primata. Pemindahan inti telur untuk memberi ruang donor juga menghilangkan serat gelendong yang mengganggu pembelahan sel.
Mamalia seperti kucing, kelinci, tikus, dua protein serat spindle tersebar di sel telur. Pengangkatan inti telur tak menghilangkan protein serat gelendong. Beberapa pewarna dan sinar ultraviolet yang digunakan untuk menghilangkan inti telur bisa merusak sel primata dan mencegah pertumbuhan.
KAKAK INDRA PURNAMA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu