Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Pengambilan Genetik Membuat Salinan Identik Makhluk Hidup, Apa Itu Kloning?

Kloning bisa terjadi secara alami atau disengaja?

12 Mei 2022 | 16.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi genetika. Cardiff.ac.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Jurassic Park menceritakan menceritakan melalui kloning DNA dinosaurus. Kloning dilakukan untuk membuat suatu organisme. Mengutip National Human Genome Research Institute, kloning merupakan sejumlah proses berbeda yang digunakan untuk menghasilkan salinan yang identik secara genetik dari entitas biologis.

Apa itu kloning?

Kloning bisa berlangsung secara alami, seperti organisme sel tunggal bakteri. Bakteri menghasilkan keturunan yang identik secara genetik melalui proses yang disebut reproduksi aseksual. Dalam reproduksi aseksual, individu baru dihasilkan dari salinan sel tunggal organisme induk.

Apakah ada kloning manusia?

Mengutip Center for Genetics and Society, kloning reproduksi manusia menghasilkan salinan genetik dari seseorang menggunakan transfer inti sel somatik. Menurut National Center for Biotechnology Information, kloning reproduksi diartikan sebagai produksi yang disengaja dari individu yang identik secara genetik, ini belum pernah dilakukan. Para ilmuwan menolaknya dan menganggap itu tidak aman juga menyalahi aturan kode etik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walaupun begitu, pernah ada pihak yang mengklaim telah berhasil melakukan kloning manusia. Pada 2002, Clonaid yang terkait kepercayaan raeliansime pernah mengumumkan kelahiran manusia cloning pertama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip publikasi National Human Genome Research Institute, kloning manusia dan primata lebih sulit dibanding mamalia lainnya. Itu karena dua protein serat spindle yang penting untuk pembelahan sel sangat dekat dengan kromosom telur primata. Pemindahan inti telur untuk memberi ruang donor juga menghilangkan serat gelendong yang mengganggu pembelahan sel.

Mamalia seperti kucing, kelinci, tikus, dua protein serat spindle tersebar di sel telur. Pengangkatan inti telur tak menghilangkan protein serat gelendong. Beberapa pewarna dan sinar ultraviolet yang digunakan untuk menghilangkan inti telur bisa merusak sel primata dan mencegah pertumbuhan.

KAKAK INDRA PURNAMA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus