Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendatangi SMA Islam Terpadu Al-Madinah, Cibinong, Kabupaten Bogor, dengan tujuan memeriksa penerapan AI untuk proses belajar siswa di sekolah tersebut. Seperti dilansir Antara, anak dari mantan Presiden Joko Widodo itu menganjurkan kepada para guru untuk turut mempelajari teknologi kecerdasan buatan atau AI tersebut dalam kegiatan belajar mengajar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan begitu, wapres yang menuai kontroversi karena rekayasa konstitusi saat pencalonan diri di Pilpres 2024 lalu ini berharap kegiatan pendidikan di Indonesia menjadi melek teknologi dan tidak ketinggalan zaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Telah sejak November lalu, Gibran getol bicara tentang pentingnya coding dan AI masuk kurikulum sekolah. Menelaah dari tujuan tersebut tentu saja bagus untuk dunia pendidikan di Indonesia, namun apakah efektif untuk pembelajaran para siswa?
Penggunaan AI untuk Proses Belajar Siswa
Gibran mengutarakan harapannya agar penggunaan AI untuk proses belajar siswa menjadi bagian dari kurikulum di sekolah. Dengan begitu, generasi muda lebih cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi AI.
Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang meragukan efektivitas penggunaan teknologi kecerdasan buatan tersebut di lingkungan sekolah. Apakah keraguan itu beralasan?
Berikut ini hasil penelitian yang ada di Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan Vol. 2 mengenai Efektivitas Penggunaan Teknologi AI dalam Pembelajaran Bahasa Inggris yang ditulis Dhanan Abimanto dan Iwan Mahendro dari Universitas Maritim AMNI Semarang,
1. Alat Pendukung Pembelajaran Berbasis AI
Berbagai studi telah meneliti efektivitas alat dan platform pembelajaran bahasa berbasis AI dalam mendukung peningkatan kemahiran berbahasa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa teknologi ini berperan penting dalam memperkaya kosa kata, memperdalam pemahaman bacaan, serta meningkatkan keterampilan berbahasa secara keseluruhan.
Dengan fitur adaptif dan personalisasi, platform berbasis AI memungkinkan pembelajar berlatih secara terarah dan memperoleh umpan balik yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih optimal dan efektif.
2. Mentor Berbasis Virtual dan Chatbot
Penelitian telah menyoroti pengaruh interaksi dengan tutor virtual dan chatbot berbasis AI terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajar yang berlatih bersama mentor virtual dan chatbot mengalami peningkatan signifikan dalam keterampilan berbicara, kelancaran, serta rasa percaya diri saat menggunakan bahasa Inggris.
Agen percakapan berbasis AI ini memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk berlatih dalam konteks yang lebih autentik, sekaligus menerima umpan balik secara langsung. Hal ini berperan penting dalam mendukung perkembangan kompetensi komunikatif mereka.
3. Pengenalan Suara dan Peningkatan Pengucapan
Penelitian telah mengkaji efektivitas sistem pengenalan suara berbasis AI dalam membantu pembelajar meningkatkan kemampuan pengucapan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan teknologi ini berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan akurasi dan kelancaran dalam melafalkan kata-kata.
Melalui umpan balik real-time, sistem AI memungkinkan pembelajar mengenali kesalahan pengucapan dengan segera dan memperbaikinya secara langsung. Proses ini mendukung perkembangan keterampilan berbicara yang lebih akurat dan jelas dalam berbahasa Inggris.
4. Sistem Pembelajaran Adaptif
Penelitian ini mengevaluasi efektivitas sistem pembelajaran adaptif berbasis AI dalam proses pengajaran bahasa. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajar yang memanfaatkan sistem ini mengalami peningkatan keterlibatan, motivasi, dan kemajuan yang lebih signifikan dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional.
Sistem AI ini merancang jalur pembelajaran yang dipersonalisasi serta menyesuaikan materi instruksional sesuai kebutuhan masing-masing pembelajar. Pendekatan yang disesuaikan ini tidak hanya mendukung beragam gaya belajar, tetapi juga mengoptimalkan pengalaman pembelajaran secara keseluruhan.
5. Pemrosesan Bahasa Alami dan Generasi Umpan Balik
Penelitian telah mempelajari penerapan pemrosesan bahasa alami (NLP) dan algoritma AI dalam memberikan umpan balik pada tulisan pembelajar. Dengan menganalisis aspek seperti tata bahasa, penggunaan kosakata, dan kohesi, sistem AI mampu menyajikan saran serta masukan yang mendetail untuk memperbaiki kualitas tulisan.
Dukungan AI dalam proses pemberian umpan balik ini tidak hanya membantu pembelajar meningkatkan keterampilan menulis mereka, tetapi juga mendorong kemampuan untuk melakukan koreksi secara mandiri, sehingga memperkuat pemahaman mereka terhadap struktur bahasa.
Catatan dari Luar Jurnal
Ketua Pusat Artificial Intelligence Institut Teknologi Bandung (ITB) Nugraha Priya Utama mengamini manfaat AI dalam pendidikan. Mulai dari personalisasi pengalaman belajar, meningkatkan efisiensi, meningkatkan aksesibilitas, sampai menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik.
Namun, sekalipun membawa banyak manfaat, Nugraha mengingatkan ada yang tidak dapat digantikan AI. " AI tidak dapat menggantikan hubungan personal antara dosen dan mahasiswa," katanya dalam ITB Talks bertajuk "AI for Education" pada 7 Agustus 2024, dikutip dari laman ITB.
Ketua PB PGRI Kadarmanta Baskara Aji pernah secara khusus menyoroti usulan memasukkan materi coding dan AI ke kurikulum SD dan SMP. Dia mengingatkan, materi jangan sampau malah menjadi beban bagi para siswa. .
Kadarmanta juga meminta, sebelum menerapkan pelajaran coding bagi siswa SD dan SMP, pemerintah melalui kementerian terkait lebih dulu menyiapkan penyusunan materi agar menjadi panduan sekolah, terutama silabus dan kurikulumnya. "Dari kurikulum itu bisa dilihat bagaimana kesiapan guru di sekolah untuk memberikan pelajaran itu," kata dia tak lama dari wacana dari Gibran itu disampaikan.