Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Asosiasi Televisi Siaran Digital: Tidak ada Revolusi Industri 4.0 tanpa Analog Switch Off atau ASO

ATSD: Pemerintah menggaungkan revolusi industri 4.0, tapi jika analog switch off (ASO) tidak dilakukan, revolusi industri 4.0 tak akan pernah terjadi

12 Agustus 2022 | 08.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Caption:Dr Adyana Slamet Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat koordinasi nasional Asosiasi Televisi Siaran Digital (ATSD) di Bandung berlangsung selama tiga hari ini, dimulai 11 Agustus 2022 dan ditutup pada 13 Agustus 2022. Rapat ini dibuka Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rapat ATSD ini dihadiri oleh 22 stasiun televisi yang merupakan anggota dari ATSDI seluruh Indonesia. Rapat koordinasi nasional ini diselenggarakan untuk membahas program kerja ATSDI, mengevaluasi diversifikasi konten untuk tolak ukur persaingan televisi, dan juga menyongsong revolusi industri 4.0 dengan menerapkan analog switch off (ASO). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada hari pertama rapat koordinasi nasional ATSD, seorang Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah atau KPID Jawa Barat, Adiyana Slamet mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 tidak akan pernah terjadi tanpa adanya ASO karena ini menjadi kunci utama terlaksananya revolusi industri 4.0.

Memang benar bahwa ASO mengambil peranan penting dalam perkembangan revolusi industri 4.0. ASO atau analog switch off adalah perpindahan siaran televisi free to air (gratis) dari analog menuju siaran digital. ASO juga diberlakukan untuk semua siaran televisi. Semua stasiun televisi wajib untuk menyiarkan setiap programnya menggunakan teknologi digital dengan kualitas yang lebih baik dari analog. Aturan ini mulai diberlakukan pada 11 November 2022, mendatang.

Semua siaran televisi menerapkan ASO bertujuan untuk mengatasi blank spot, meningkatkan kualitas internet, menerapkan jaringan 5G di semua kawasan Indonesia, dan lain sebagainya. Ini merupakan langkah yang tepat untuk membuka pintu gerbang revolusi industri 4.0.

Menurut Adiyana, ASO akan menyisakan dividen frekuensi 112 megahertz (MHz) yang menjadi batu loncatan pertama revolusi industri 4.0. Namun sebaliknya, tanpa adanya dividen frekuensi yang diperoleh dari ASO, telah dipastikan bahwa revolusi industri tidak akan pernah berjalan. 

"Dengan demikian, masalah ASO bukan hanya masalah penyiaran melalui siaran televisi semata, tetapi menyangkut kemajuan perekonomian serta pergerakan revolusi industri di Indonesia dan dunia," kata Adiyana, seperti yang ditulis Nur Hidayat dalam siaran pers. 

Masing-masing periode revolusi industri mulai dari 1.0 sampai dengan 4.0 pastinya memiliki langkah pertama untuk membuka gerbang perubahan dunia. Revolusi industri 1.0 memiliki loncatan pertama dalam penemuan mesin uap pada 1686. Revolusi industri 2.0 memiliki tumpuan utama dalam penemuan listrik pada 1808. Sementara itu, revolusi industri 3.0 ditandai dengan penemuan komputer dan internet sekitar 1930-an. 

"Kini, Indonesia sampai pada revolusi industri 4.0, tetapi masih belum mengalami perubahan yang signifikan. Padahal, negara lain sudah menggaungkan revolusi indutri 5.0," kata Adiyana. 

RACHEL FARAHDIBA R  

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus