Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asteroid 2024 YR4 benda langit yang saat ini terpantau di dekat Bumi. Dikutip dari Antara, Asteroid 2024 YR4 diperkirakan memiliki lebar sekitar 40 meter-90 meter. Asteroid 2024 YR4 ditemukan oleh teleskop Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) yang didanai NASA di Rio Hurtado, Chile, pada 27 Desember 2024. Letaknya sangat dekat dengan Bumi pada 25 Desember, sehingga objek tersebut menjadi cukup terang untuk dideteksi dalam survei asteroid.
Laporan dalam situs web NASA, objek tersebut sangat menarik untuk pertahanan planet karena dua alasan. Pertama, ukurannya cukup besar untuk menimbulkan dampak lokal jika menabrak Bumi, meskipun sangat tidak mungkin. Kedua, meskipun kecenderungan menabrak Bumi pada 2032 sangat kecil, asteroid 2024 YR4 telah melampaui ambang batas probabilitas 1 persen untuk terjadinya tabrakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa Itu Asteroid?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Istilah asteroid merujuk kumpulan objek langit yang berkumpul di antara planet Mars-Jupiter. Nama asteroid muncul pada 1850-an. Asteroid salah satu benda angkasa yang bisa terlihat dari langit, seperti bulan dan bintang. Asteroid juga dikenal sebagai planet minor atau planetoid.
Asteroid diduga merupakan materi awal pembentukan tata surya yang gagal membentuk planet. Sebagian besar asteroid dan meteorit berasal dari pecahnya beberapa planet kecil yang terbentuk selama masa pertumbuhan tata surya.
Laporani yang diterbitkan daring di Nature Astronomy menemukan setidaknya 85 persen dari 200 ribu asteroid di sabuk benda langit bagian dalam merupakan sumber utama meteorit Bumi, berasal dari lima atau enam planet minor kuno.
Penemuan ini memberikan pemahaman tentang sejarah evolusi asteroid dan bahan-bahan yang membentuknya. Pakar astronomi dari University of Florida Stanley Dermott, informasi ini penting untuk melindungi Bumi dari meteorit berukuran Patung Liberty dan asteroid yang lebih kuat bom atom.
Tim Stanley Dermott menunjukkan bahwa jenis orbit asteroid tergantung ukurannya. Penemuan ini menunjukkan bahwa perbedaan dalam meteorit yang ditemukan di Bumi muncul karena perubahan evolusioner yang terjadi dalam bagian prekursor yang ada lebih dari empat miliar tahun silam.
"Jika salah satu asteroid datang ke Bumi, dan kita ingin membelokkannya, kita perlu tahu apa sifatnya," kats Dermott. "Saya tidak akan terkejut jika kita akhirnya melacak asal-usul semua asteroid di sabuk asteroid utama, tidak hanya di sabuk dalam, tapi ke sejumlah kecil bagian induk yang dikenal," kata Dermott, dikutip dari Phys.org.
Asteroid objek yang disusun oleh logam, batuan, es, dan elemen-elemen yang tidak mudah ditemukan di Bumi. Adapun di antara asteroid diketahui bisa membentuk kesatuan objek. Ukuran dan bentuknya sangat beragam, ada yang lebih dari satu kilometer panjangnya dan banyak yang jauh lebih kecil. Jutaan asteroid dapat ditemukan di luar angkasa, dan sebagian besar ditemukan di dekat bumi.
Sebagian dari asteroid ada yang mengembara mengitari matahari dari dekat Bumi dan memotong orbit. Sabuk utama asteroid ada di celah di antara Mars dan Jupiter. Di sana taksirannya ada 1,1 juta hingga 1,9 juta asteroid. Tercatat lebih dari 16.294 asteroid di dekat Bumi dan 1.786 di antaranya berpotensi membahayakan bumi per tahun 2017.
Yudono Yanuar, Erwin Prima turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Asteroid 2024 YR4 Pesaing Terbaru Bumi