Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gunung Semeru memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada Ahad, 4 Desember 2022. Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivitas erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur itu terekam di seismograf dengan aplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik. Menurut Kementerian ESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.
Baca juga : Indonesia Miliki Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia: 76 Gunung di Berbagai Pulau
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awan panas merupakan salah satu dampak dari letusan gunung berapi. Ini merupakan fenomena ketika material vulkanik keluar dari dalam gunung berapi akibat erupsi. Mengutip MAGMA Indonesia, fenomena ini dapat mengalir dengan kecepatan tinggi di sepanjang lembah gunung api dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam.
Adapun luncuran awan panas guguran mampu mencapai kecepatan hingga 700 km/jam. Sementara, gas dan tephra yang dibawa oleh awan panas tersebut dapat mencapai suhu sekitar 1.000 derajat Celcius.
Penting untuk mengetahui proses evakuasi agar tidak terkena dampak awan panas yang berbahaya. Mengutip Badan Nasional Penanggulangan Bencana, ada tiga langkah utama dalam prose mitigasi erupsi gunung berapi, yakni pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
Pra-Bencana
- Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait dengan perkembangan aktivitas gunungapi.
- Persiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu vulkanik.
- Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
- Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
- Persiapkan dukungan logistik:
- Makanan siap saji dan minuman;
- Lampu senter dan baterai cadangan;
- Uang tunai secukupnya;
- Obat-obatan khusus sesuai pemakai.
Saat Bencana
- Pastikan Anda sudah berada di shelter atau tempat lain yang aman dari dampak letusan.
- Gunakan masker dan kacamata pelindung
- Selalu memperhatikan arahan dari pihak berwenang selama berada di shelter.
Pasca Bencana
- Apabila Anda dan keluarga harus tinggal lebih lama di shelter (pengungsian), pastikan kebutuhan dasar terpenuhi dan pendampingan khusus bagi anak-anak dan remaja diberikan. Dukungan orangtua yang bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan dalam pendampingan anak-anak dan remaja sangat penting untuk mengurangi stres atau ketertekanan selama di shelter.
- Tetap gunakan master dan kacamata pelindung ketika berada di wilayah yang terdampak abu vulkanik.
- Memperhatikan perkembangan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau pengumuman dari pihak berwenang.
- Waspada terhadap kemungkinan bahaya kedua atau secondary hazard berupa banjir lahar dingin. Bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi dan menghanyutkan material vulkanik maupun reruntuhan kayu atau apapun sepanjang sungai dari hilir ke hulu. Perhatikan bentangan kiri dan kanan dari titik sungai mengantisipasi luapan banjir lahar dingin.
Demikian beberapa panduan langkah-langkah mitigasi bencana luncuran awan panas seperti letusan Gunung Semeru di Jawa Timur.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Bupati Lumajang Minta Warga Waspada Banjir Lahar Dingin Usai Erupsi Gunung Semeru
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.