Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diduga kuat menggunakan bom fosfor putih dalam serangannya di Gaza. Hal itu diungkap Kementerian Luar Negeri Palestina dalam posting media sosial pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Praktek ini bukan kali pertama. Bom fosfor putih sudah digunakan militer Israel sejak lama, yakni serangan mereka pada 2008-2009 di Gaza. Bahkan, Human Rights Watch sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa Israel telah menggunakan bom fosfor putih di Gaza dan Lebanon Selatan.
Apa itu Fosfor Putih?
Fosfor putih merupakan bahan kimia yang terbuat dari batuan fosfat. Adapun warnanya bisa putih, kuning atau bening. Dalam bentuk padatan, fosfor putih bertekstur seperti lilin dan memiliki bau seperti bawang putih.
Dikutip dari acs-org, fosfor putih ditemukan pada 1669 oleh apoteker Hamburg, Jerman Hennig Brandt, yang kemudian menjadi subjek lukisan The Alchemist Discovering Phosphorus karya Joseph Wright. Zat kimia ini dihasilkan dari pemanasan padatan urin yang mengandung fosfat dengan zat berkarbon.
Fosfor putih adalah bahan piroforik yang mudah terbakar secara cepat. Bahan ini bersifat sangat aktif mudah terbakar hanya dengan suhu 10-15 derajat di atas suhu ruangan. Fosfor putih dapat memicu kebakaran di permukaan tanah yang cepat merambat. Karena ketidakstabilannya, fosfor putih biasanya disimpan di bawah air, sehingga hampir tidak larut.
Senjata Kimia
Umumnya, fosfor putih digunakan untuk pembuatan pupuk, bahan tambahan makanan, dan komponen pembersih. Zat ini juga digunakan untuk membuat produk seperti chip komputer, paduan logam, pupuk, cat yang menyala dalam gelap, racun tikus, dan kembang api.
Di bidang militer, fosfor putih digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menyebabkan kerusakan pada pihak lawan. Para pasukan militer menggunakan reaksi kimia ini untuk menghasilkan panas ekstrem (sekitar 815 derajat Celcius) sebagai senjata pembakar bunker atau bangunan. Amunisi fosfor putih pada suhu rendah dapat digunakan untuk membuat tabir asap, menghasilkan penerangan, menandai target di wilayah konflik.
Karena mempunyai kegunaan yang sah, fosfor putih tidak dilarang sebagai senjata kimia berdasarkan konvensi internasional. Fosfor putih dianggap sebagai senjata pembakar berdasarkan Protokol III Konvensi Larangan Penggunaan Senjata Konvensional Tertentu, Protokol Senjata Pembakar 1980, Konvensi Senjata Kimia 1992, dan Konvensi Internasional untuk Pemberantasan Bom Teroris 1997.
Amat Mematikan buat Makhluk Hidup
Fosfor putih sangat beracun bagi manusia. Dikutip dari healthline.com, paparan fosfor putih menimbulkan cedera yang lebih serius dan sulit diobati. Jika terkena tubuh, kulit akan mengalami luka bakar tingkat dua hingga tiga yang mengancam jiwa. Paparan dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan kerusakan hati atau ginjal. Bahaya materi dari bom fosfor putih juga berakibat kematian jika menghirup zat itu.
KHUMAR MAHENDRA | ANNISA FEBIOLA | ANANDA RIDHO SULISTYA
Pilihan editor: Anggota Kongres AS Mengecam Penggunaan Bom Fosfor Putih Oleh Israel di Gaza
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini