Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

BMKG Identifikasi Siklon Tropis Courtney dan 93S, Ini Wilayah yang Terdampak

BMKG mengidentifikasi dua bibit siklon tropis yang berpotensi mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia, yaitu Siklon Tropis Courtney dan 93S.

27 Maret 2025 | 17.39 WIB

Petugas BMKG tengah memantau perubahan cuaca pada layar di kantor Pusat BMKG, Jakarta, 20 November 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas BMKG tengah memantau perubahan cuaca pada layar di kantor Pusat BMKG, Jakarta, 20 November 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi dua bibit siklon tropis yang berpotensi mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia, yakni Siklon Tropis Courtney dan Bibit Siklon Tropis 93S. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan analisis pada 27 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, BMKG melaporkan bahwa Siklon Tropis Courtney terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Banten, pada koordinat 17.1°LS dan 101.0°BT atau sekitar 1.370 km sebelah selatan barat daya Jakarta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 70 knots (130 km/jam) dengan tekanan minimum sekitar 972 hPa. Dalam 24 jam ke depan, kecepatan angin maksimum diprediksi meningkat, tetapi masih berada dalam kategori tiga dengan arah pergerakan ke barat menjauhi wilayah Indonesia.

Sementara itu Bibit Siklon Tropis 93S teridentifikasi di Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Sumba pada koordinat 13.8°LS dan 122.2°BT. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots (46 km/jam) dan tekanan udara minimum sekitar 998 hPa. BMKG memprediksi bahwa potensi bibit siklon ini berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 72 jam ke depan dengan kategori rendah hingga sedang.

BMKG memperkirakan bahwa Siklon Tropis Courtney akan berdampak pada kondisi cuaca dan perairan Indonesia dalam 24 jam ke depan, yakni hingga tanggal 28 Maret 2025 pukul 07.00 WIB. 

Dampak yang mungkin terjadi adalah gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter (Moderate Sea) di beberapa wilayah, seperti Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba, Samudra Hindia selatan Bali, Laut Sawu bagian utara, Selat Sunda bagian utara, serta perairan selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Sementara itu, gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4,0 meter (Rough Sea) diperkirakan terjadi di Samudra Hindia barat Bengkulu - Lampung, perairan barat Lampung, perairan barat Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa, Samudra Hindia selatan NTB hingga NTT, perairan Pulau Sabu - Kupang - Pulau Rote, serta Laut Sawu bagian selatan.

BMKG juga memprediksi dampak dari Bibit Siklon Tropis 93S terhadap kondisi cuaca dan perairan Indonesia, yakni hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. 

Selain itu, angin kencang juga berpotensi terjadi di bagian selatan Nusa Tenggara Timur. Gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter (Moderate Sea) diperkirakan terjadi di Laut Arafuru bagian barat dan perairan selatan NTB, sementara gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4,0 meter (Rough Sea) diprediksi terjadi di Samudra Hindia selatan NTB hingga NTT, Laut Sawu, perairan selatan Pulau Sumba, serta perairan Kupang - Pulau Rote.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus