Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Banyak analisis pengaruh Covid-19 pada ginjal orang dewasa, tapi tidak pada anak.
MIS-C yang diiringi demam dan peradangan pada anak adalah efek dari Covid-19.
Anak kulit hitam lebih mungkin mengalami cedera ginjal akut daripada yang lain.
Lebih dari 10 persen anak-anak yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19, atau sindrom peradangan multisistem, mengalami kerusakan ginjal akut. Peradangan itu dikenal sebagai MIS-C. Ini kasus yang jarang terjadi setelah infeksi SARS-CoV-2.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Kidney International, anak-anak dengan kerusakan ginjal harus berada di rumah sakit rata-rata delapan hari lebih lama daripada anak-anak yang menghadapi kondisi ini tanpa ada masalah dengan ginjal.
“Melihat bahwa fungsi ginjal berkontribusi pada kondisi pasca-Covid-19, penting untuk dipikirkan, terutama pada anak-anak,” kata Abby Basalely, nefrolog pediatrik di Medical Center, New York, Amerika Serikat, dan salah seorang penulis studi.
Orang sakit ginjal akut akan kesulitan mengatur cairan tubuh ataupun buang air kecil secara normal. Meski sering sembuh sendiri, hal itu kadang-kadang berkembang menjadi penyakit ginjal kronis, kata Isabel Roberti, Direktur Pusat Ginjal Anak-anak di RWJ Barnabas Health di West Orange, New Jersey.
Sudah banyak analisis ihwal Covid-19 yang mempengaruhi ginjal orang dewasa, tapi tidak pada anak-anak. Basalely dan timnya ingin membandingkan sakit ginjal akut pada anak-anak dengan Covid-19 atau MIS-C dengan kesehatan jangka pendek lainnya.
Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak (MIS-C)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MIS-C yang diiringi demam, peradangan, dan disfungsi pada dua atau lebih organ, termasuk ginjal, merupakan efek dari Covid-19. Para peneliti menganalisis data 152 anak yang dirawat di empat rumah sakit New York antara Maret dan Agustus 2020.
Tim menyatakan Covid-19 akut sebagai tes SARS-CoV-2 positif dalam waktu 24 jam setelah masuk rumah sakit. Dari 97 anak penderita Covid-19 akut, delapan di antaranya (8,2 persen) juga mengalami kerusakan ginjal. Sebanyak 55 lainnya, yang tak memiliki Covid-19 akut, didiagnosis dengan MIS-C saat masuk rumah sakit.
Sepuluh dari 55 anak tersebut (18,2 persen) juga mengalami sakit ginjal. Total, sebanyak 11,8 persen pasien anak mengalami kerusakan ginjal.
Anak-anak kulit hitam hampir tiga kali lebih mungkin mengalami cedera ginjal akut dibanding yang lain. Dua dari 152 anak meninggal, salah satunya mengalami luka ginjal akut.
Apakah Covid-19 atau MIS-C yang menjadi penyebab kerusakan ginjal, sejauh ini belum diketahui. Namun Basalely menduga hal itu merupakan konsekuensi dari infeksi SARS-CoV-2.
“Ada laporan ihwal virus yang secara langsung menginfeksi ginjal,” kata Basalely, meskipun laporan ini bersifat sementara dan umumnya berasal dari orang dewasa. Selain infeksi langsung, menurut Basalely, respons kekebalan tubuh terhadap SARS-CoV-2 yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan ginjal.
Para penulis tak dapat memastikan apakah anak dengan kerusakan ginjal akut telah mengalami gangguan fungsi ginjal sebelum tiba di rumah sakit. Sebab, peneliti tidak memiliki akses ke informasi tentang fungsi ginjal anak-anak tersebut.
Separuh dari anak-anak dengan Covid-19 akut dan cedera ginjal sudah memiliki kedua kondisi tersebut saat masuk rumah sakit, seperti halnya 80 persen dari mereka dengan MIS-C dan cedera ginjal.
Lara Danziger-Isakov, spesialis penyakit menular anak di Rumah Sakit Anak Cincinnati di Ohio, juga pernah merawat pasien sakit ginjal akut pada anak-anak dengan Covid-19 atau MIS-C. Menurut dia, kerusakan ini kecil kemungkinan terjadi saat anak-anak masuk rumah sakit.
Norton Children's mendirikan klinik untuk memantau gejala jangka panjang anak-anak penderita Covid-19 atau MIS-C, termasuk tanda-tanda seperti tekanan darah tinggi atau hilangnya protein dalam urine yang dapat mengindikasikan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis.
THE SCIENTIST | DAILY SCIENCE | FIRMAN ATMAKUSUMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo