Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lukisan biasanya terbuat dari kumpulan warna cat yang digoreskan di sebuah kanvas. Apa jadinya jika lukisan dibuat dari bakteri? Tak diragukan, ini menjadi hal baru di dunia seni lukis.
Seniman Vik Muniz sering menggunakan benda mini sebagai bahan untuk melukis. Salah satu karyanya adalah gambar istana pasir dengan butiran pasir. Kali ini ia menggunakan bahan yang jauh lebih ekstrem: bakteri dan sel manusia.
Bersama profesor riset di Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Tal Danino, Muniz membuat seri seni yang berjudul Koloni. Danino saat ini tengah meneliti penggunaan bakteri untuk membantu mendiagnosis dan mengobati kanker.
Bagi Muniz, bekerja sama dengan ilmuwan memberinya ide hebat untuk berkarya. Bahkan ini bisa menjadi bagian yang sempurna karena karya seni ini merupakan kombinasi antara materi dan makna. "Koloni merupakan sebuah kolaborasi antara ilmuwan dan seniman mencoba membuat gambar dari makhluk hidup. Makhluk hidup yang sangat kecil, begitu kecil," kata Muniz dalam situs The Creators Project.
Menurut Muniz, proses membuat lukisan dari bakteri ini terbagi dalam tiga langkah. Pertama, membuat substrat gambar utama dengan menggunakan teknik photolithography. Maksudnya teknik digunakan dalam fabrikasi alat semikondukter untuk memindahkan pola dari sebuah photomask ke permukaan substrat.
Langkah kedua adalah membuang stempel karet dari substrat dan menggunakan cap itu untuk membuat gambar lengket di wadah tempat sel kanker atau bakteri dapat menempel.
Langkah terakhir adalah menerapkan sel kanker atau bakteri di wadah dan meyakinkan mereka berada di tempat yang lengket. Kemudian gambar dapat diambil melalui mikroskop. Dengan mikroskop bertenaga tinggi, Anda dapat benar-benar melihat individu bakteri dan sel kanker. Jika Anda membesarkan gambar tersebut, bakal terlihat gambar secara keseluruhan.
Seri lukisan ini masuk The Creators Project, perusahaan patungan bentukan majalah Vice dan Intel. Dalam situs proyek itu disebutkan The Creators Project untuk merayakan seniman visioner di berbagai disiplin ilmu yang menggunakan teknologi dalam cara inovatif dan mendorong batas-batas ekspresi kreatif.
Seri Koloni telah dipamerkan di tiga tempat, yaitu New York, Tel Aviv, dan Sao Paulo. Hasilnya menunjukkan pameran ini bisa dilanjutkan sebagai penelitian kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo