HYMNE Olympiade ciptaan Richard Strauss baru saja dinyanyikan.
Stadion raksasa di Berlin, tahun 1936, yang sesak itu kemudian
jadi sunyi. Tiba-tiba muncul seorang atlet pria. Sebuah obor
yang menyala ia angkat tinggi-tinggi, dan ia berlari menuju
tungku api besar, terbuat dari perunggu.
Sejenak pemuda itu terdiam, memperhatikan lebih 100 ribu
penonton yang konon terpesona oleh citra penjelmaan kembali dewa
Yunani kuno. Kemudian ia mendekati tungku tadi dan menyalakan
api, tanda Olympiade ke-11 dibuka .
Upacara yang sederhana tapi mengharukan itu bermula 12 hari
sebelumnya di Olympia, Yunani. Di situ -- seperti juga hampir 28
abad lalu--sekelompok gadis remaja, berpakaian putih, dengan
langkah anggun dan teratur menuju kuil Zeus, dewa utama. Kuil
itu terletak di kompleks suci Altis di Desa Olympia. Di depan
kuil itu mereka mengarahkan sebuah cermin cekung hingga
menangkap sinar matahari. Sebuah obor yang ditempatkan di titik
api cermin itu segera menyala. Obor itu kemudian diantar para
gadis itu ke ha dapan altar Zeus, dekat stadion tempa
berlangsung Olympiade di zaman kuno.
Bea Cukai
Tahun 1936, mereka melakukan lagi upacara keagamaan Yunani
kuno, mcmanjatkan doa kepada dewa Zeus dan kemudian sebuah obor
dinyalakan dari api Olympia itu. Para pelari dari sana membawa
obor itu secara estafet menuju Athena, ibukota Yunani--awal
perjalanan 12 hari sepanjang 3.000 km lebih menuju ibukota
Jerman, Berlin.
Gagasan untuk menyalakan api dari Olympia dan membawanya secara
estafet itu berasal dari ketua komite pelaksana Olympiade
Berlin, Prof. Dr. Carl Diem. Bersama sejumlah ahli kimia Jerman
ia merencanakan sebuah obor yang dapat menyala selama 10 menit,
yang tak dapat padam meskipun terkena angin, hujan ataupun
terjatuh. Bahan bakarnya terbuat dari senyawa magnesium. Dua
unit cadangan bahan bakar tersedia yang segera menyala bila yang
pertama mati oleh sesuatu sebab.
Perusahaan Friedrich Krupp di Essen dikerahkan untuk membuat
3.000 lebih batang obor dari bahan baja anti-karat. Setiap
batang panjangnya 70 cm dengan berat 70 gr.
Setiap dutabesar Jerman di negeri ang bakal dilintasi
ditugaskan memrciesaikan masalah yang menyangkut bea cukai bila
bahan bakar dan obor baja menyeberang perbatasan. Mereka
mengerahkan olahrgawan negeri yang dilewatinya dan menyiapkan
upacara penerimaan obor di berbagai tempat. Perjalanan itu
melintasi negeri Yunani. Bulgaria, Yugoslavia, Hungaria,
Austria, Cekoslovakia dan Jerman.
Sesudah Olympiade Berlin itu upacara membawa api dari Olympia
menuju kota penyelenggara Olympiade dilakukan secara estafet.
Ini sekarang mungkin merupakan bagian upacara pembukaan yang
paling mempesonakan dan mengharukan. Lebih lagi karena caranya
sering mistis dan megah, melibatkan berbagai tokoh berprestasi.
Misalnya, ketika Olympiade Helsinki, pelari terakhir estafet itu
adalah Paavo Nurmi. Bekas pelari maraton asal Finlandia itu
pernah mengumpulkan 9 medali emas. Ia menyalakan api Olympiade
1952 dalam stadion Helsinki ketika sudah berusia 55 tahun. Untuk
melakukan kehormatan itu ia khusus melatih dirinya kembali.
Ketika Olympiade Melbourne, seorang pelari maraton, Ron Clarke,
menyalakan api dalam stadion. Api itu semula dibawa dari Yunani
dengan hapal laut. Selama perjalanan itu sebuah lampu khusus
dinyalakan dengan api Olympia dan dijaga siang malam.
Teknologi modern dipergunakan Jepang tahun 1964 ketika
menyelenggarakan Olympiade Tokyo. Api dari Olympia -- setelah
tiba secara estafet di Athena - ditempatkan dalam tabung khusus
dan diterbangkan menuju Jepang. Dalam perjalanan itu
pesawatnya singah di 18 negara Asia, termasuk Indonesia,
melambangkan pertama kali Olympiade diselenggarakan di Asia.
Setibanya di Okinawa, api dari Olympia itu dinyalakan dalam 4
obor dan diterbangkan ke empat penjuru yang paling jauh di
Jepang. Dari keempat tempat itu obor itu kemudian dibawa secara
estafet oleh ribuan pelari menuju Tokyo. Keempat obor itu
berkumpul di halaman istana Kaisar Hirohito, dan di situ mereka
menyalakan sebuah obor besar. Keesokan harinya api itu dibawa
melalui Kota Tokyo ke dalam stadion, etelah menempuh perjalanan
22.501) km. Pelari terakhir, Yoshirino Sakai yang menyulutnya di
stadion adalah atlet Jepang yang lahir 6 Agustus 1945 tepat pada
hari Kota Hiroshima dihancurkan oleh bom atom pertama.
Api untuk Olympiade 1968 juga diangkut dengan pesawat terbang
dari Athena. Setibanya di Mexico City sehari sebelum pembukaan,
api itu dibawa secara estafet menuju Teotihuacan, puing-puing
ibukota peradaban kuno bangsa Indian, 50 km dari Mexico City. Di
Teotihuacan terdapat dua piramida vang dulu merupakan pusat
upacara peagungan dewa matahari dan bulan. Malam itu api
Olympiade disimpan di atas piramida bulan. Keesokan harinya api
itu dibawa secara estafet pula menuju stadion di Mlxico City.
Untuk pertama kali dalam sejarah Olympiade modern, pembawa
terakhir adalah seorang wanita, Norma Enriquita Basilio, pelari
gawang Meksiko berumur 20 tahun.
Laser
Tahun 1972 di Munich, lain lagi caranya. Untuk pertama kali api
Olympiade dinyalakan oleh satu regu. Gunther Zahn, pelari Jerman
yang membawa obor api Olympia diiringi Derek Clayton dari
Australia, Kenyi Kimihara dari Jepang, Jim Ryan dari Amerika
Serikat dan Kipchoge Keino dari Kenya. Kelima atlet itu mewakili
lima benua di dunia, melambangkan persatuan semua bangsa. Tapi
justru di Munich itu peristiwa berdarah merenggut nyawa 11 atlet
Israel dan hampir menamatkan riwayat Olympiade sendiri.
Teknologi abad ruang angkasa dipergunakan oleh Kanada ketika
menyelenggarakan Olympiade 1976 di Montreal. Api dari Olympia
yang tiba secara estafet di Athena--oleh sebuah sensur yang
mengukur unsur api yang menjadi ion-diubah menjadi sederetan
isyarat elektronis. Deretan isyarat ini dikirim melalui satelit
ke Ottawa, ibukota Kanada. Di sana isyarat elektronis
mengaktifkan sebuah laser yang menyalakan sebuah obor.
Itu kemudian dibawa secara estafet menuju Montreal. Untuk
pertama kali api Olympia dikirim melalui ruang angkasa.
Obor yang dinyalakan pemain drama klasik Yunani, Maria
Moscholiou di Olympia 19 Juni untuk Olympiade 1980, pekan ini
sudah berada di Uni Soviet dalam lari estafet. Obor itu
diharapkan sampai di gedung balaikota di Moskow 18 Juli setelah
menempuh perjalanan 4.892 km melalui Yunani, Bulgalia, Rumania
dan Uni Soviet. Keesokan harinya, tepat jam 16.00, direncanakan
api itu akan menyalakan obor besar dalam stadion utama Lenin,
menandakan pembukaan Olympiade Moskow.
Dan semua itu berlangsung sejak orang di Berlin tahun 1936
teringa pada dewa Zeus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini