Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Dari Olympia Ke Stadion

Sejarah & teknologi api olimpiade. sejak orang berlin teringat pada dewa zeus, api dari olympia dibawa secara estafet. dulu dengan pelari saja, kemudian dengan kapal dan pesawat, bahkan pernah via satelit.

12 Juli 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HYMNE Olympiade ciptaan Richard Strauss baru saja dinyanyikan. Stadion raksasa di Berlin, tahun 1936, yang sesak itu kemudian jadi sunyi. Tiba-tiba muncul seorang atlet pria. Sebuah obor yang menyala ia angkat tinggi-tinggi, dan ia berlari menuju tungku api besar, terbuat dari perunggu. Sejenak pemuda itu terdiam, memperhatikan lebih 100 ribu penonton yang konon terpesona oleh citra penjelmaan kembali dewa Yunani kuno. Kemudian ia mendekati tungku tadi dan menyalakan api, tanda Olympiade ke-11 dibuka . Upacara yang sederhana tapi mengharukan itu bermula 12 hari sebelumnya di Olympia, Yunani. Di situ -- seperti juga hampir 28 abad lalu--sekelompok gadis remaja, berpakaian putih, dengan langkah anggun dan teratur menuju kuil Zeus, dewa utama. Kuil itu terletak di kompleks suci Altis di Desa Olympia. Di depan kuil itu mereka mengarahkan sebuah cermin cekung hingga menangkap sinar matahari. Sebuah obor yang ditempatkan di titik api cermin itu segera menyala. Obor itu kemudian diantar para gadis itu ke ha dapan altar Zeus, dekat stadion tempa berlangsung Olympiade di zaman kuno. Bea Cukai Tahun 1936, mereka melakukan lagi upacara keagamaan Yunani kuno, mcmanjatkan doa kepada dewa Zeus dan kemudian sebuah obor dinyalakan dari api Olympia itu. Para pelari dari sana membawa obor itu secara estafet menuju Athena, ibukota Yunani--awal perjalanan 12 hari sepanjang 3.000 km lebih menuju ibukota Jerman, Berlin. Gagasan untuk menyalakan api dari Olympia dan membawanya secara estafet itu berasal dari ketua komite pelaksana Olympiade Berlin, Prof. Dr. Carl Diem. Bersama sejumlah ahli kimia Jerman ia merencanakan sebuah obor yang dapat menyala selama 10 menit, yang tak dapat padam meskipun terkena angin, hujan ataupun terjatuh. Bahan bakarnya terbuat dari senyawa magnesium. Dua unit cadangan bahan bakar tersedia yang segera menyala bila yang pertama mati oleh sesuatu sebab. Perusahaan Friedrich Krupp di Essen dikerahkan untuk membuat 3.000 lebih batang obor dari bahan baja anti-karat. Setiap batang panjangnya 70 cm dengan berat 70 gr. Setiap dutabesar Jerman di negeri ang bakal dilintasi ditugaskan memrciesaikan masalah yang menyangkut bea cukai bila bahan bakar dan obor baja menyeberang perbatasan. Mereka mengerahkan olahrgawan negeri yang dilewatinya dan menyiapkan upacara penerimaan obor di berbagai tempat. Perjalanan itu melintasi negeri Yunani. Bulgaria, Yugoslavia, Hungaria, Austria, Cekoslovakia dan Jerman. Sesudah Olympiade Berlin itu upacara membawa api dari Olympia menuju kota penyelenggara Olympiade dilakukan secara estafet. Ini sekarang mungkin merupakan bagian upacara pembukaan yang paling mempesonakan dan mengharukan. Lebih lagi karena caranya sering mistis dan megah, melibatkan berbagai tokoh berprestasi. Misalnya, ketika Olympiade Helsinki, pelari terakhir estafet itu adalah Paavo Nurmi. Bekas pelari maraton asal Finlandia itu pernah mengumpulkan 9 medali emas. Ia menyalakan api Olympiade 1952 dalam stadion Helsinki ketika sudah berusia 55 tahun. Untuk melakukan kehormatan itu ia khusus melatih dirinya kembali. Ketika Olympiade Melbourne, seorang pelari maraton, Ron Clarke, menyalakan api dalam stadion. Api itu semula dibawa dari Yunani dengan hapal laut. Selama perjalanan itu sebuah lampu khusus dinyalakan dengan api Olympia dan dijaga siang malam. Teknologi modern dipergunakan Jepang tahun 1964 ketika menyelenggarakan Olympiade Tokyo. Api dari Olympia -- setelah tiba secara estafet di Athena - ditempatkan dalam tabung khusus dan diterbangkan menuju Jepang. Dalam perjalanan itu pesawatnya singah di 18 negara Asia, termasuk Indonesia, melambangkan pertama kali Olympiade diselenggarakan di Asia. Setibanya di Okinawa, api dari Olympia itu dinyalakan dalam 4 obor dan diterbangkan ke empat penjuru yang paling jauh di Jepang. Dari keempat tempat itu obor itu kemudian dibawa secara estafet oleh ribuan pelari menuju Tokyo. Keempat obor itu berkumpul di halaman istana Kaisar Hirohito, dan di situ mereka menyalakan sebuah obor besar. Keesokan harinya api itu dibawa melalui Kota Tokyo ke dalam stadion, etelah menempuh perjalanan 22.501) km. Pelari terakhir, Yoshirino Sakai yang menyulutnya di stadion adalah atlet Jepang yang lahir 6 Agustus 1945 tepat pada hari Kota Hiroshima dihancurkan oleh bom atom pertama. Api untuk Olympiade 1968 juga diangkut dengan pesawat terbang dari Athena. Setibanya di Mexico City sehari sebelum pembukaan, api itu dibawa secara estafet menuju Teotihuacan, puing-puing ibukota peradaban kuno bangsa Indian, 50 km dari Mexico City. Di Teotihuacan terdapat dua piramida vang dulu merupakan pusat upacara peagungan dewa matahari dan bulan. Malam itu api Olympiade disimpan di atas piramida bulan. Keesokan harinya api itu dibawa secara estafet pula menuju stadion di Mlxico City. Untuk pertama kali dalam sejarah Olympiade modern, pembawa terakhir adalah seorang wanita, Norma Enriquita Basilio, pelari gawang Meksiko berumur 20 tahun. Laser Tahun 1972 di Munich, lain lagi caranya. Untuk pertama kali api Olympiade dinyalakan oleh satu regu. Gunther Zahn, pelari Jerman yang membawa obor api Olympia diiringi Derek Clayton dari Australia, Kenyi Kimihara dari Jepang, Jim Ryan dari Amerika Serikat dan Kipchoge Keino dari Kenya. Kelima atlet itu mewakili lima benua di dunia, melambangkan persatuan semua bangsa. Tapi justru di Munich itu peristiwa berdarah merenggut nyawa 11 atlet Israel dan hampir menamatkan riwayat Olympiade sendiri. Teknologi abad ruang angkasa dipergunakan oleh Kanada ketika menyelenggarakan Olympiade 1976 di Montreal. Api dari Olympia yang tiba secara estafet di Athena--oleh sebuah sensur yang mengukur unsur api yang menjadi ion-diubah menjadi sederetan isyarat elektronis. Deretan isyarat ini dikirim melalui satelit ke Ottawa, ibukota Kanada. Di sana isyarat elektronis mengaktifkan sebuah laser yang menyalakan sebuah obor. Itu kemudian dibawa secara estafet menuju Montreal. Untuk pertama kali api Olympia dikirim melalui ruang angkasa. Obor yang dinyalakan pemain drama klasik Yunani, Maria Moscholiou di Olympia 19 Juni untuk Olympiade 1980, pekan ini sudah berada di Uni Soviet dalam lari estafet. Obor itu diharapkan sampai di gedung balaikota di Moskow 18 Juli setelah menempuh perjalanan 4.892 km melalui Yunani, Bulgalia, Rumania dan Uni Soviet. Keesokan harinya, tepat jam 16.00, direncanakan api itu akan menyalakan obor besar dalam stadion utama Lenin, menandakan pembukaan Olympiade Moskow. Dan semua itu berlangsung sejak orang di Berlin tahun 1936 teringa pada dewa Zeus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus