Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah bubuk atau serbuk hirup adhesif yang bisa berubah menjadi gel dan menyelimuti saluran pernapasan mampu mencegah tikus dan monyet terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Ini mungkin efektif melawan varian SARS-CoV-2 apapun, termasuk yang akan muncul di masa depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksin telah menjadi senjata penting dalam memerangi pandemi Covid-19. Tetapi, efikasi vaksin mungkin untuk memudar seiring virus corona bermutasi. Ke Cheng, profesor di Departemen Ilmu Biomedikal Molekuler di Fakultas Kedokteran Hewan, North Carolina State University, AS, dan koleganya kemudian penasaran apakah mereka bisa membuat saluran pernapasan--yang menjadi jalan masuk si virus--terlindungi, tak bisa diinfeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalau itu bisa dilakukan tentu akan bisa melindungi orang-orang dari varian baru SARS-CoV-2 sementara vaksin baru dikembangkan atau yang sudah ada diperbarui.
Apa yang dikerjakan Cheng dkk pertama-tama adalah menciptakan bubuk atau serbuk dari mikropartikel polimer dan gelatin. Ketika dihirup, mikropartikel akan memasuki membran lendir yang berada di tenggorokan dan paru-paru, dan mengembang membentuk sebuah lapisan gel yang menghalangi atau melindungi dari penetrasi virus.
Ketika diuji dalam tikus, konsentrasi tinggi partikel serbuk itu tetap terjaga di paru-paru hewan itu selama 8 jam. Gel yang terbentuk mengeblok virus sehingga mereka tak bisa menginfeksi. Efisiensinya sampai 75 persen, tanpa isu keselamatan.
Sebagai catatan, hidrogel adhesif dinamai spherical hydrogel inhalation for enhanced lung defence (SHIELD), terbuat dari bahan pembuat makanan dan tidak mempengaruhi fungsi respirasi.
Berikutnya, bubuk yang sama diberikan kepada enam individu monyet hijau Afrika melalui alat inhaler. Delapan jam kemudian, monyet-moyet itu diinokulasi dengan SARS-CoV-2 varian orisinal ataupun varian Delta, yang diintroduksi ke dalam hidung atau ke dalam paru-paru mamalia itu lewat sebuah tabung.
Uji yang dilakukan beberapa kali mengungkap konsentrasi virus corona dalam tubuh monyet-monyet itu 50 sampai 300 kali lebih rendah daripada yang ada pada monyet-monyet lain di kelompok kontrol--tidak menerima gel sebelum inokulasi dilakukan.
NEW SCIENTIST, NATURE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.