Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI), Dr. apt. Nanang Yunarto, M.Si., menemukan harapan baru dari kekayaan alam Indonesia, yaitu tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb), yang terbukti memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar lemak dalam darah. Efek penurunan kadar lemak dalam darah ini disebabkan oleh kandungan katekin yang terdapat dalam daun gambir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sampai saat ini, pengobatan kolesterol melibatkan penggunaan obat-obatan kimia, seperti golongan statin yang dapat berisiko untuk menimbulkan efek samping jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelitian Nanang dilakukan di bawah bimbingan Guru Besar FFUI Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si., dan Prof. Dr. apt. Rani Sauriasari, M.Sc., serta Profesor Riset dengan Kepakaran Bidang Epidemiologi dan Biostatistik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. dr. Laurentia Konadi, M.S., Sp.GK.
“Penelitian Nanang diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan produk fitofarmaka asli Indonesia, mengurangi ketergantungan impor bahan baku, serta memberikan wawasan kepada kita untuk mengolah bahan baku alam menjadi sediaan herbal yang aman bagi masyarakat,” ujar Berna, melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 29 Januari 2024.
Penelitian ini juga dilakukan uji klinik fraksi etil asetat daun gambir dalam bentuk tablet salut selaput. Produksi tablet salut selaput fraksi etil asetat daun gambir dilakukan pada skala produksi menggunakan fasilitas industri yang memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOTB) di PT. Deltomed Laboratories.
Hasil uji klinik membuktikan bahwa kombinasi simvastatin 10 miligram dan 2 tablet salut selaput fraksi etil asetat daun gambir (dosis 1000 mg) memberikan hasil terbaik dalam menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan meningkatkan kadar HDL.
Dari sisi keamanan, penggunaan tablet ini aman selama 12 minggu, tidak memengaruhi fungsi organ vital, dan tidak menunjukkan efek samping merugikan pada pasien. Dengan temuan ini, gambir berpotensi sebagai alternatif alami yang efektif dan aman untuk menangani masalah lemak darah tinggi.
Dengan temuan ini, fraksi ekstrak daun gambir menjanjikan sebagai produk herbal fitofarmaka dan dapat menjadi alternatif yang efektif serta aman untuk menangani masalah lemak darah tinggi. Dengan produksi ekstrak gambir mencapai hampir 27 ribu ton setiap tahunnya di Indonesia, ketersediaan bahan baku ini sangat mencukupi untuk produksi produk fitofarmaka ekstrak daun gambir secara mandiri. Hal ini tentunya dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan pengembangan fitofarmaka dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.
Berkat penelitiannya ini Nanang memperoleh gelar Doktor Ilmu Farmasi dengan predikat summa cumlaude dalam sidang terbuka promosi doktor yang dilaksanakan di Ruang Sidang Besar FFUI pada 12 Januari 2024. Ia berharap penemuannya ini dapat dikembangkan dan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan ilmu farmasi dan seluruh lapisan masyarakat.
Kolesterol tinggi dan lemak darah dapat menjadi pemicu serius penyakit kardiovaskular dan jantung koroner. Data dari Kementerian Kesehatan tahun 2022 menunjukkan bahwa penderita kolesterol di Indonesia mencapai 28 persen dari total jumlah penduduk.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.