Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu memilih miliarder sekaligus astronot swasta, Jared Isaacman, untuk memimpin NASA. Seperti dilaporkan Reuters, Isaacman, yang juga rekan bisnis Elon Musk, merupakan CEO Shift4 Payments dan telah dua kali terbang ke luar angkasa dalam misi yang sepenuhnya dibiayai secara pribadi melalui program Polaris yang dia inisiasi bersama SpaceX. Dia bekerja sama dengan Musk dan menghabiskan ratusan juta dolar untuk mendukung bisnis astronot swasta SpaceX berkembang pesat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika disetujui oleh Senat, Isaacman, yang tidak memiliki pengalaman politik atau pemerintahan, akan bertanggung jawab mengelola anggaran NASA yang mencapai sekitar US$ 25 miliar (Rp 397 triliun). Fokus utama NASA saat ini adalah program Artemis, yang bertujuan mengembalikan manusia ke bulan pada 2026. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada roket Starship milik SpaceX, yang sudah menjadi bagian penting dari strategi eksplorasi luar angkasa AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Isaacman juga baru-baru ini membuat sejarah dengan menjadi warga sipil pertama yang melakukan spacewalk pada misi Polaris Dawn pada September 2024. Dia juga berkomitmen membawa NASA menuju era baru eksplorasi luar angkasa.
“Setelah beruntung dapat melihat planet kita yang luar biasa dari luar angkasa, saya sangat bersemangat untuk melihat Amerika memimpin petualangan paling luar biasa dalam sejarah manusia,” kata Isaacman dalam keterangan tertulis, dikutip dari The Guardian, Selasa, 10 Desember 2024.
Pria berusia 41 tahun ini menyebut, antariksa memiliki potensi besar dalam berbagai sektor, termasuk manufaktur, bioteknologi, dan energi baru. “Kami akan mengejar kemungkinan ini dengan penuh semangat dan membawa era di mana umat manusia menjadi peradaban luar angkasa yang sejati,” ujar Isaacman.
Trump dalam unggahan di platform Truth Social menyatakan bahwa Isaacman akan “mendorong misi penemuan dan inspirasi NASA” dan membuka jalan bagi pencapaian terobosan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pilihan ini juga datang lebih awal dibandingkan transisi presiden sebelumnya.
Elon Musk, pendukung utama Trump dalam kampanye pemilihan presiden, telah memanfaatkan kedekatannya dengan presiden terpilih untuk membahas misi ke Mars dan eksplorasi luar angkasa lainnya.
Sementara itu, Isaacman diperkirakan akan memperdalam strategi NASA untuk lebih bergantung pada perusahaan swasta dalam mengakses luar angkasa, seiring dengan potensi besar industri antariksa komersial. Hal ini memberikan alternatif bagi program roket besar NASA, Space Launch System (SLS), yang dibangun oleh Boeing dan Northrop Grumman dengan anggaran yang membengkak.
Selain itu, Isaacman akan memimpin portofolio aeronautika NASA, yang telah mendanai proyek-proyek penerbangan ramah lingkungan, serta unit ilmu pengetahuan luar angkasa yang mengalami pemotongan anggaran di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.