Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Asisten Ahli di Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi (FKIK Unja) Uce Lestari membuat inovasi pelembab bibir (lipbalm) yang berasal dari resin jernang atau getah buah jernang. Ia mengatakan tumbuhan jernang banyak tumbuh di Pulau Sumatra dan Kalimantan, khususnya di Provinsi Jambi yang berada di Kabupaten Sarolangun, tepatnya di Desa Sepintun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Resin jernang merupakan getah dari buah jernang yang mahal harganya di dunia," kata dia pada Kamis, 18 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Resin jernang ini, kata dia, banyak disukai oleh negara-negara seperti Cina, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan dalam pemanfaatan pengobatan tradisional atau pun bahan dasar kosmetik. Menurut dia, resin jernang memiliki kadar dracorhodin yang sangat tinggi yang memiliki khasiat salah satu nya sebagai antibakteri.
“Warna merah alami yg dihasilkan dari getah buah jernang inilah yang membuat saya tertarik untuk berinovasi membuat produk kosmetik berupa pelembab bibir dengan pewarna alami dari resin jernang," katanya.
Uce Lestari menyebutkan penelitian ini dilaksanakan sejak 2019 dan telah mendapatkan hak paten pada 2020 terkait formula pelembab bibir jernang. Dari hasil uji klinis sebelum dipasarkan, ternyata lipbalm jernang ini mampu untuk mengobati bibir kering bagi 100 orang volunteer atau sukarelawan.
Setelah penggunaan lipbalm ini, mengakibatkan bibir menjadi lembut, lembab, dan memerah alami. Hal ini disebabkan oleh kandungan dari dracorhodin jernang yang mampu menghilangkan luka pada bibir kering, dan komponen lain yang ada dalam lipbalm mampu melembabkan bibir.
Produk lipbalm ini telah memiliki sertifikasi halal dan diproduksi sejak 2021 . Lipbalm ini juga bertujuan untuk menghindari penggunaan lipbalm yang berbahan dasar zat kimia sintetis yang dapat mengakibatkan bibir menjadi hitam. " Produksi lipbalm jernang ini juga untuk mengangkat potensi hasil hutan yang ada di Provinsi Jambi," kata Uce Lestari.