Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro atau Himatro Universitas Jambi atau Unja membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Tungkal 1, Kabupaten Kuala Tungkal. PLTS ini dibangun melalui Program Inovasi Desa. Tim yang beranggotakan 15 orang ini diketuai oleh Bani Rafani dan dibimbing oleh dosen Abdul Manab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemilihan Desa Tungkal sebagai objek program adalah karena desa tersebut belum memiliki akses listrik. Masyarakat di sana masih menggunakan genset diesel. Genset diesel merupakan mesin genset yang bekerja menggunakan bahan bakar solar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kabar terbaru dari desa tersebut bahwa (genset) diesel telah mati dan di desa tersebut belum ada listrik, sehingga tim ingin membangun penerangan jalan umum berbasis PLTS,” kata Bani Rafani, melansir laman Unja pada Kamis, 2 November 2023.
Tim berharap agar program yang mereka jalankan ini dapat membantu warga, baik dari segi ekonomi maupun efektivitas untuk berkegiatan di malam hari. “Diharapkan ekonomi dan aktivitas warga di malam hari dapat terbantu. Dan juga, mendukung ekowisata mangrove yang ada di sana. Wisatawan bisa charger ponsel dan lain-lain,” kata Bani.
PLTS di Desa Tungkal 1 Dusun Bahagia ini akan disosialisasikan sekaligus diresmikan pada akhir November. Salah satu warga Desa Tungkal 1 mengatakan ia mendapatkan manfaat dari PLTS yang dibangun oleh mahasiswa UNJA. Sebelum adanya PLTS, keadaan desa menjadi benar-benar gelap jika genset diesel mati.
“Alhamdulillah, sekarang ini kami dapat manfaat dengan apa yang dilakukan anak-anak (mahasiswa). Kalau tidak ada bantuan ini, betul-betul gelap. Sebelum mahasiswa datang untuk penerangan, kami menggunakan lampu teplok,” kata dia.
Ketua Tim Program Inovasi Desa Unja Fuad Muchlis mengatakan lokasi PLTS yang berada di kawasan ekowisata mangrove akan menjadi ikon bagi wisata pesisir yang tengah dikembangkan. “Keberadaan listrik sangat penting bagi warga untuk tumbuhnya UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) lokal dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung. Inisiasi dari mahasiswa ini mestinya bisa memantik pihak terkait, seperti Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat untuk memfasilitasi dan memperluas akses ketersediaan listrik dengan pemanfaatan energi surya,” ujarnya.
Sekilas Program Inovasi Desa
Program Inovasi Desa dirancang sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Upaya ini diwujudkan melalui peningkatan kapasitas desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa. Program ini fokus dalam tiga sasaran program meliputi pengembangan wirausaha, peningkatan sumber daya manusia, serta pengadaan infrastruktur desa.
Berdasarkan Keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 48 Tahun 2018, tujuan utama program ini adalah untuk mendorong pembangunan desa yang lebih berkualitas, efektif dan efisien.