Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena astronomi gerhana bulan total akan terjadi pada 8 November 2022. Gerhana bulan kali ini sekaligus menjadi yang terakhir pada 2022. Fenomena ini dapat disaksikan di beberapa daerah di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, gerhana bulan dapat membuat beberapa fenomena alam yang menarik. Apa saja kejadian menarik saat terjadinya gerhana bulan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kenaikan Air Laut
Peristiwa gerhana bulan ternyata sangat mempengaruhi kondisi permukaan laut. Hal ini merupakan dampak dari kombinasi gravitasi bulan dan matahari yang menyebabkan pasang surut air laut.
Saat air pasang naik, air laut di bumi posisinya menghadap ke bulan dan tertarik gaya grafitasi sehingga permukaan air laut menjadi naik. Pasalnya, fenomena gerhana bulan tersebut menyebabkan gelombang laut mengalami kenaikan.
2. Malam Menjadi Lebih Gelap
Meski malam menjadi lebih gelap, namun bulan masih tetap dapat terlihat. Karena sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi memiliki spektrum cahaya merah.
Hal ini disebabkan karena bulan tidak bersinar terang seperti biasanya. Maka dari itu, bulan akan tampak berwarna kemerahaan, kecokelatan, kejinggaan, atau justru gelap.
3. Jumlah Nyamuk Bertambah Banyak
Penelitian menunjukkan bahwa spesies nyamuk Aedes, Anopheles, Culex, dan Psorophora mengalami peningkatan saat gerhana bulan. Jumlah nyamuk akan berkurang ketika memasuki bulan purnama.
4. Penurunan Suhu Udara
Di kawasan tertentu, gerhana bulan dapat membuat kondisi yang berbeda terutama untuk hewan liar selama fenomena berlangsung. Pada beberapa kejadian, gerhana bulan dapat menyebabkan penurunan suhu udara, namun tidak sesignifikan saat terjadi gerhana matahari.
MALINI