Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Reaktor nuklir menyediakan panas untuk memutar turbin sebagai penggerak generator tenaga listrik. Mengutip World Nuclear Organization, sekitar 10 persen listrik di dunia dihasilkan dari energi nuklir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa angkatan laut di dunia pun memiliki kapal selam maupun layar yang digerakkan reaktor nuklir. Misi perjalanan ruang angkasa dan beberapa industri lainnya juga tak lepas dari penggunaan reaktor nuklir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Badan Tenaga Nuklir Nasional, reaktor nuklir adalah alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan sekaligus menjaga kesinambungan.
Apa fungsi reaktor nuklir?
Reaktor nuklir sederhana pertama kali diciptakan oleh ahli fisika Hungaria, Leo Szilard. Mengutip United States Department of Energy, reaktor merupakan bagian pusat dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Reaktor nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi. Setelah diproses, uranium ditumpuk menjadi tabung logam atau batang bahan bakar. Biasanya 200 tabung logam bahan bakar dibundel bersama untuk membentuk rakitan bahan bakar.
Di dalam bejana reaktor, batang bahan bakar direndam air yang berfungsi mendinginkan dan moderator. Alat kontrol aliran bahan bakar atau moderator memperlambat neutron yang dihasilkan fisi untuk mempertahankan reaksi berantai.
Batang kendali, kemudian dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk mengurangi laju reaksi atau ditarik untuk meningkatkannya. Panas yang muncul dari fisi mengubah air menjadi uap yang memutar turbin untuk menghasilkan listrik.
Reaktor nuklir juga berfungsi mengendalikan jumlah neutron. Fungsi ini dilakukan batang kendali, supaya reaksi berantai yang terjadi terkendali, hanya satu neutron saja yang diserap. Itu untuk memicu fisi nuklir berikutnya.
Adapun digunakan bahan yang bisa menyerap neutron dalam teras reaktor. Perlu digunakan bahan seperti boron atau kadmium sebagai batang kendali karena efektif menyerap neutron.
Desain batang kendali dibuat khusus agar secara otomatis bisa keluar dan masuk teras reaktor. Bila neutron melebihi jumlah standar, maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor. Tujuannya untuk menyerap sebagian neutron agar tak melebihi batas maksimal. Batang kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika kekurangan jumlah neutron mengembalikan kondisi standar.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.