Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana bulan parsial akan melewati Indonesia pada 7 Agustus 2017. Mengutip laman Time and Date, gerhana bulan parsial akan terjadi ketika bumi bergerak di antara bulan dan matahari, tapi tidak persis dalam satu garis.
Saat gerhana ini terjadi, sebagian kecil permukaan bulan akan tertutup bagian tergelap bayangan inti bumi. Wilayah ini disebut dengan umbra. Sedangkan permukaan bulan yang tertutup bagian luar bayangan bumi disebut penumbra.
Baca: Gerhana Bulan Penumbra 17 September Jadi Gerhana Penutup
Gerhana bulan parsial akan terjadi bila dua peristiwa astronomi terjadi secara bersamaan. Pertama, bulan dalam keadaan purnama. Kedua, saat bumi bergerak antara bulan dan matahari.
Namun tidak setiap bulan purnama akan terjadi gerhana bulan parsial. Sebab, bulan selalu bergerak mengelilingi bumi dengan kemiringan orbit sekitar lima derajat terhadap orbit bumi serta matahari atau yang biasa disebut ekliptika. Hal tersebut menyebabkan bulan tidak selalu sejajar dengan bumi dan matahari.
Baca: Gerhana Bulan Malam Ini Tak Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang
Gerhana bulan parsial ditandai dengan bagian penumbra bumi menutupi permukaan bulan. Selanjutnya, umbra bumi bergerak menutupi bulan.
Kemudian akan terjadi puncak gerhana yang ditandai dengan umbra bumi menutupi bagian luar bulan sehingga penampakan bulan seperti telah digigit sesuatu. Akhir gerhana akan ditandai dengan umbra bumi tidak lagi menutupi bagian luar bulan tersebut.
Baca: Gerhana Bulan Semerah Darah? Ini Tanggapan Lapan
Simak berita perkembangan gerhana bulan hanya di kanal Tekno Tempo.co.
TIME AND DATE | AMRI MAHBUB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini