Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Hong Kong Imbau Warga Tak Konsumsi Mie Sedaap, Apa Itu Etilen Oksida?

Dalam Mie Sedaap yang diimpor dari Indonesia ditemukan kandungan peptisida, etilen oksida.

30 September 2022 | 16.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - The Centre for Food Safety (CFS) Hong Kong, Selasa, 27 September 2022, resmi mengimbau masyarakatnya untuk tidak mengonsumsi Mie Sedaap yang diimpor dari Indonesia karena ditemukan kandungan peptisida, etilen oksida.

Pengumuman tersebut tertulis pada laman resmi CFS Hong Kong dan menyatakan bahwa, "Badan Internasional untuk Penelitian Kanker mengklasifikasikan etilen oksida sebagai karsinogen Grup 1. Menurut Residu Pestisida dalam Peraturan Makanan (Cap 132CM), makanan untuk konsumsi manusia yang mengandung residu pestisida hanya boleh dijual jika konsumsinya mengandung residu pestisida makanan tidak berbahaya atau merugikan kesehatan.”

Hingga saat ini pisak CFS masih melakukan investigasi sekaligus menegaskan tentang pelanggar yang dapat dikenakan denda maksimum US$ 50.000 dan penjara selama enam bulan setelah terbukti bersalah.

Apa Itu Etilen Oksida?

Etilen oksida atau disingkat EtO kerap digunakan sebagai bahan tambahan dalam pestisida dan sterilisasi rempah-rempah. Gas yang umumnya tidak berbau maupun berwarna ini sulit untuk dideteksi.

Sterilisasi menggunakan EtO dilakukan karena adanya kontaminasi kotoran hewan, bulu hewan pengerat, dan bagian serangga pada rempah-rempah. Kontaminasi tersebut dapat menyebabkan rempah-rempah mudah membusuk.

Kejadian kontaminasi itu dapat terus terjadi selama proses penyimpanan, distribusi, dan penjualan. Bahkan, EtO juga sering digunakan untuk mengawetkan buah kering, seperti buah plum kering.

Di lain sisi, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (U.S. EPA) mengklasifikasikan etilen oksida dalam grup B1 (senyawa bersifat karsinogenik) karena adanya efek samping dari paparan EtO pada manusia, berupa efek otot lemas, mual, muntah, diare, sesak napas, sakit kepala, dan disfungsi neurologis. Efek berat yang dapat ditimbulkan, yaitu leukimia, aborsi spontan, neurotoksisitas, serta sindrom saluran napas akut.

Selain dapat ditemukan pada makanan, etilen oksida juga dapat ditemukan di udara akibat pembakaran bahan bakar fosil, kehadirannya dalam asap tembakau, dan pembusukan bahan organik. Sebagai antimikroba, etilena oksida bereaksi lebih kuat melawan bakteri dibanding ragi dan jamur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, Sheila Kansil, Head of Corporate Communications & CSR Wings Group, mengatakan bahwa mie sedaap diproduksi dengan menaati regulasi dari badan terkait untuk memenuhi standar keamanan yang berlaku. Dirinya juga menambahkan bahwa pihak wingsfood sendiri sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat halal (MUI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Penny K. Lukito, Kepala BPOM, BPOM telah menelusuri hal ini, dan hasilnya produk Mie Sedaap yang ditarik di Hong Kong berbeda dengan produk bermerek sama yang berada di Indonesia. Untuk produk yang beredar di Indonesia sendiri sudah memenuhi persyaratan yang ada.

ZAHRANI JATI HIDAYAH

Baca:
4 Fakta Menarik Seputar Penarikan Mie Sedaap di Pasar Hong Kong


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus