Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan makhluk laut berwarna biru menyerupai ubur-ubur terdampar di sejumlah pantai California, terutama di kawasan Teluk San Francisco, sejak 30 Maret 2025. Makhluk-makhluk berkulit transparan yang dikenal sebagai by-the-wind sailors (Velella velella) ini lebih dekat kekerabatannya dengan Ubur-ubur Portugis ketimbang ubur-ubur biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setiap Velella merupakan koloni dari ratusan organisme kecil dengan fungsi yang berbeda-beda. Dengan panjang yang bisa mencapai 10 sentimeter, hewan ini memiliki layar berbentuk huruf ‘S’ yang muncul di permukaan laut untuk menangkap angin. Tentakel pendek mereka menggantung di bawah air untuk menangkap mangsa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sengatan mahkluk yang sering dipanggil Portuguese man o’ war ini relatif ringan. Namun para ahli tetap menyarankan manusia tidak menyentuh wajah atau mata setelah memegang makhluk ini.
Kemunculan Velella dalam jumlah besar ternyata bukan fenomena baru. Hal ini lumrah pada musim semi hingga awal musim panas, terutama saat badai dan angin kencang mendorong mereka ke pantai.
“Pada waktu seperti ini, perairan di sepanjang pantai barat sedang memasuki musim upwelling,” kata Jennifer Stock, spesialis dari Greater Farallones National Marine Sanctuary, dikutip dari Live Science, Rabu, 9 April 2025.
Maksud Stock soal upwelling adalah periode naiknya air yang dingin dan kaya nutrisi dari laut dalam ke permukaan. Awal dan akhir periode ini bisa berbeda setiap tahunnya, tergantung berbagai variabel. “Namun keberadaan Velella menandakan adanya perubahan angin dan arus,” tutur dia.
Lantaran tidak bisa mengarahkan diri, Velella akan tetap terdampar di pantai hingga terbawa kembali ke laut oleh ombak. Ada kalanya sebagian dari mereka mati mengering.
Raphael Kudela, pakar oseanografi dari University of California di Santa Cruz, memperkirakan masih banyak Velella yang akan terdampar di pantau selama beberapa waktu ke depan. Fenomena ini akibat sistem tekanan tinggi yang bisa membawa cuaca cerah, sekaligus mendatangkan upwelling.
“Hanya butuh sedikit perubahan, baik tekanan rendah masuk atau tekanan tinggi melemah,” ucap Kudela. “Kita akan melihat kelompok besar mereka hanyut ke pantai.”